PENGELOLAAN RISIKO LONGSOR BERBASIS KOMUNITAS EDISI II

Paripurno, Eko Teguh (2020) PENGELOLAAN RISIKO LONGSOR BERBASIS KOMUNITAS EDISI II. LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta, Sleman. ISBN 978-623-90116-6-6

[thumbnail of 20.buku longsor final ISBN Lama.pdf] Text
20.buku longsor final ISBN Lama.pdf

Download (5MB)
[thumbnail of 20HKI.pdf] Text
20HKI.pdf

Download (773kB)

Abstract

Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah atau batuan penyusun lereng. Longsor juga merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut bergerak kebawah atau keluar lereng (SNI 13-1724-2005). Longsor terjadi diakibatkan karena ada gangguan kestabilan pada tanah atau batuan penyusun lereng. Gangguan kestabilan lereng dapat dikontrol oleh kondisi morfologi, kondisi batuan atau tanah penyusun lereng, dan kondisi hidrologi atau tata air pada lereng
Memadukan kemampuan warga dalam melakukan pemetaan secara partisipatoris akan mendorong proses pengelolaan risiko bencana Longsor. Panduan ini dibuat untuk memastikan warga melakukan upaya-upaya mengenal bencana Longsor, melakukan pengkajian risiko bencana partisipatif, pengembangan sistem peringatan dini inklusif, penyusunan rencana evakuasi dan penysunan rencana kontijensi.
Dalam pelaksanaanya, dilakukan dengan metode PRA. PRA tidak terlalu baru memang. Saat ini banyak lembaga telah menerapkan dan mengembangkan teknik-teknik PRA pada kasus pengembangan masyarakat yang tematis, namun penerapannya pada penanggulangan bencana masih jauh tertinggal, misalnya dibanding pada pengembangan sumber daya alam. Buku ini dimaksudkan sekedar contoh dalam menerapkan teknik-teknik PRA dalam penanggulangan bencana. Ketika PRA ini sudah sangat kental digunakan dalam penanggulangan bencana, maka bolehlah PRA ini bermakna Participatory Risk Appraisal, atau pengkajian risiko (bencana) secara partisipatoris. Memulai dengan langkah ini, diharapkan penanggulangan bencana lebih berbasis kerakyatan.
Penanggulangan bencana secara partisipatoris lebih mementingkan proses dan hasil dalam bentuk kesepakatan-kesepakatan antar masyarakat lokal dalam mengelola sumber dayanya dan resiko bencana, dibanding pengakuan ilmiah. Oleh karena, pada tahap awal pengakuan ilmiah tidak perlu dipaksakan atas hasil penanggulangan bencana secara partisipatif ini. Pada pasca tahap ini barangkali baru bisa dimulai intervensi teknologi pada penanggulangan bencana, khususnya Longsor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia yang telah memberikan dana untuk penelitian ini.

Item Type: Book
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Dr.Ir.MT EKO TEGUH PARIPURNO
Date Deposited: 17 May 2023 06:41
Last Modified: 17 May 2023 07:08
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/35382

Actions (login required)

View Item View Item