PUJANGGA, FATWA (2014) GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG BERDASARKAN SIFAT MEKANIKA TANAH DAERAH PERUMASAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN WATUMALANG, KABUPATEN WONOSOBO, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.
Preview |
Text
SARI.pdf Download (135kB) | Preview |
Abstract
Daerah penelitian terletak di daerah Perumasan dan sekitarnya, Kecamatan
Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis terletak
pada koordinat 109° 47’ 30’’ - 109° 50’ 0’’ BT dan 7° 21’ 0’’ - 7° 21’ 0’’ LS,
Daerah penelitian memiliki luas 5 x 5 km dengan skala peta 1:20.000. Metode
penelitian adalah dengan pemetaan geologi permukaan, kemudian dilakukan analisis
laboratorium dan studio untuk menghasilkan peta lintasan, peta geomorfologi, peta
geologi, peta kelerengan serta mengetahui kondisi kestabilan lereng berdasarkan
kondisi geologi teknik daerah penelitian.
Satuan geomorfologi daerah penelitian adalah Satuan Geomorfik Perbukitan
Terdenudasi Kuat, Perbukitan Terdenudasi Lemah, Satuan Geomorfik Bukit Sisa,
dan Satuan Geomorfik Dataran Alluvial. Pola pengaliran berupa pola subdendritik.
Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan batuan tidak resmi.
Urutan dari tua ke muda sebagai berikut: satuan batupasir Totogan (Oligosen), satuan
batupasir-gampingan Rambatan (Miosen Tengah-Akhir), satuan batupasir tufan
Tapak (Miosen Akhir-Pliosen Awal), satuan breksi Tapak (Miosen Akhir-Pliosen
Awal), dan Endapan Aluvial (Resen). Struktur geologi yang ditemukan pada daerah
penelitian berupa sesar naik Kalitulis yang berpola timur laut - barat daya, dan sesar
naik kanan Tripis yang berpola barat laut – tenggara
Berdasarkan pengamatan di lapangan terdapat tiga lereng yang berpotensi
terjadinya gerakan tanah yaitu pada Desa Perumasan, Wonosroyo dan Tripis. Hasil
Analisis kestabilan lereng pada lereng 1 Perumasan di dapatkan hasil kondisi lereng
labil dengan FK 0.471. Pada lereng 2 Tripis di dapatkan hasil kondisi lereng labil
dengan nilai FK masing – masing 0.546 dan 0.849. Pada lereng 3 di daerah
Wonosroyo di dapatkan hasil kondisi lereng labil dengan FK 0.552 .
Sistem penanggulangan gerakan tanah pada lereng 1,2 dan 3 hampir sama
yaitu dengan cara memperkecil gaya penggerak dan memperbesar gaya penahan agar
tersebut stabil dengan cara membuat suatu sistem drainase yang memadahi pada
bagian atas lereng dan juga mengubah geometri lereng serta pembuatan dinding
penahan pada bagian kaki lereng.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Erny Azyanti |
Date Deposited: | 09 Jun 2016 07:59 |
Last Modified: | 09 Jun 2016 07:59 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3503 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |