Hamidah, Siti and Purwanto, Purwanto and Sutanto, Sutanto (2020) PENGEMBANGAN TANAMAN PARIJOTO UNTUK MENDUKUNG EKOWISATA DUSUN TURGO DESA PURWOBINANGUN KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN. In: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2020, 2020, Fakultas Pertanian UPNVYK.
Text
2 Full Paper_Siti Hamidah_Parijoto.pdf Download (330kB) |
Abstract
ABSTRAK
Tanaman Parijoto (Medinilla speciosa L) juga kerap disebut anggur Asia. Meskipun
banyak tumbuh liar, tanaman ini juga bisa dibudidayakan di pekarangan, pot,
maupun dijadikan tanaman hias di dalam ruangan. Buah parijoto yang tumbuh di
daerah Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah ini punya banyak khasiat, salah
satunya dipercaya bisa mengatasi masalah susah hamil. Buah cantik ini
mengandung antioksidan alami seperti tanin, flavonoid, dan saponin yang dapat
menangkal radikal bebas masuk ke tubuh. Flavonoid juga memiliki manfaat antara
lain untuk menghambat penyebaran tumor, menghambat pertumbuhan sel kanker,
serta menghambat aktivitas enzim yang merupakan pemicu terjadinya peradangan
dan penyakit pada sistem imun.
Secara Administratif, Dusun Turgo termasuk dalam wilayah Desa Purwobinangun
Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Secara Geografis Dusun Turgo terletak di
Kaki Gunung Merapi, di lereng sebelah Selatan, sebagian wilayahnya merupakan
wilayah Taman Nasional Gunung Merapi. Dusun Turgo dikenal masyarakat karena
di puncak bukit Turgo terdapat Makam Syeh Jumadil Kubro. Masyarakat yang
berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan beberapa Kota di Jawa Tengah
berkunjung ke Dusun Turgo dalam rangka berziarah ke Makam Syeh Jumadil
Kubro. Ekowisata yang berkembang selama ini adalah Wisata Religi. Sarana dan
Prasarana yang diusahakan masyarakat Dusun Turgo masih sederhana dan bersifat
perorangan, diantaranya tempat parkir, toilet, dan Warung yang menyediakan
makanan dan minuman bagi pengunjung, diantaranya Kopi Turgo, Teh (Kliyeng)
Turgo, Keripik Enthik. Sebetulnya sudah ada beberapa orang warga Dusun Turgo
yang menyediakan Home Stay, untuk pengunjung yang ingin bermalam di Dusun
Turgo. Masyarakat Dusun Turgo sudah mengenal dan mengusahakan tanaman
Parijoto, namun masih sebagai tanaman hias di pekarangan. Sebagian masyarakat
juga mengenal buah Parijoto sebagai obat bagi pasangan suami isteri yang belum
mempunyai anak (keturunan). Selain itu Tanaman Parijoto dikenal sebagai Icon
Batik Kabupaten Sleman, sehingga dikenal Batik Parijoto. Potensi yang dimiliki
Tanaman Parijoto, khususnya di Dusun Turgo, bisa dikembangkan sebagai: (1)
Tanaman Hias yang ditanam di Pekarangan, Pot, maupun di dalam ruangan,
sehingga memperindah halaman dan ruangan (2) Buah Parijoto bisa diolah menjadi
minuman khas Dusun Turgo (Sirup, Jus, Sari Buah) untuk mendampingi Kopi dan
Teh yang sudah ada. Sehingga diharapkan bisa mendukung pengembangan
Ekowisata Dusun Turgo, untuk itu perlu upaya pemberdayaan masyarakat, baik dari Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian, Balai Taman Nasional Gunung Merapi , dan
dari pihak Perguruan Tinggi.
Kata Kunci: Tanaman Parijoto, Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Eko
Wisata, Stakeholder
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tanaman Parijoto, Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Eko Wisata, Stakeholder |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | Dr. Ir. MP SITI HAMIDAH |
Date Deposited: | 16 Apr 2023 05:02 |
Last Modified: | 20 May 2024 06:44 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/34596 |
Actions (login required)
View Item |