TINGKAT KERAWANAN LONGSOR PADA TANAH ANDOSOL DAN REGOSOL DI DESA WONOLELO, KECAMATAN SAWANGAN, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH

Ristyawan, Donny Noor Cahyadi (2023) TINGKAT KERAWANAN LONGSOR PADA TANAH ANDOSOL DAN REGOSOL DI DESA WONOLELO, KECAMATAN SAWANGAN, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Abstract ENG.pdf] Text
Abstract ENG.pdf

Download (68kB)
[thumbnail of Abstrak IND.pdf] Text
Abstrak IND.pdf

Download (69kB)
[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

Download (146kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (167kB)
[thumbnail of Skripsi Final_Donny Noor CR (133170036) 31 Maret 2023.pdf] Text
Skripsi Final_Donny Noor CR (133170036) 31 Maret 2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[thumbnail of Daftar Isi.pdf] Text
Daftar Isi.pdf

Download (1MB)

Abstract

TINGKAT KERAWANAN LONGSOR PADA TANAH ANDOSOL DAN
REGOSOL DI DESA WONOLELO, KECAMATAN SAWANGAN,
KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH
Oleh: Donny Noor Cahyadi Ristyawan
Dibimbing oleh: Ali Munawar dan M. Nurcholis
ABSTRAK
Desa Wonolelo merupakan salah satu desa di Kecamatan Sawangan,
Kabupaten Magelang. Terdapat dua jenis tanah di Desa Wonolelo yaitu Andosol
dan Regosol. Berada di kaki Gunung Merbabu, Desa Wonolelo memiliki curah
hujan tahunan yang tinggi 2.870 mm/tahun dan cukup sering mengalami longsor
dalam kurun waktu setahun terakhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan
memetakan tingkat kerawanan longsor tanah Andosol dan Regosol di Desa
Wonolelo. Metode yang digunakan yaitu metode survei untuk mencocokkan data
sekunder dengan data sebenarnya di lapangan. Data sekunder didapatkan dengan
overlay peta administrasi, peta jenis tanah, peta tutupan lahan, dan peta jenis batuan
untuk mendapatkan peta sistem lahan. Berdasarkan peta sistem lahan didapatkan
pengambilan sampel dilakukan secara acak di 12 titik lokasi Desa Wonolelo.
Parameter kerawanan tanah longsor terbagi menjadi dua yaitu parameter
pengamatan di lapangan dan analisis laboratorium. Parameter pengamatan di
lapangan meliputi kemiringan lereng, penggunaan lahan, ketebalan solum,
pelapukan batuan, kerapatan vegetasi, dan curah hujan. Parameter yang di analisis
laboratorium yaitu tekstur dan permeabilitas. Data tiap parameter kemudian
dilakukan skoring untuk mengetahui tingkat kerawanan longsor. Hasil penelitian
menunjukkan karakteristik lahan yang memicu terjadinya longsor yaitu curah hujan
tinggi, kemiringan lereng curam, solum tanah yang dalam, penggunaan lahan tidak
sesuai garis kontur dan kerapatan vegetasi yang jarang. Tanah Andosol memiliki
tingkat kerawanan longsor sedang 37,62 Ha (4,27%) dan berat 504,73 Ha (57,22).
Tanah Regosol memiliki tingkat kerawanan longsor sedang 178,75 Ha (20,27%)
dan berat 160,85 Ha (18,24%). Tingkat kerawanan longsor di Desa Wonolelo yaitu
sedang seluas 216,37 Ha yang mendominasi di bagian bawah desa serta kerawanan
berat seluas 665,58 Ha yang mendominasi di bagian atas dan tengah desa.
Kata kunci: andosol, kerawanan longsor, regosol, skoring, survei,

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: andosol, kerawanan longsor, regosol, skoring, survei,
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 10 Apr 2023 01:26
Last Modified: 10 Apr 2023 01:26
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/34406

Actions (login required)

View Item View Item