Pengantar Ilmu Politik Membedah Paradigma Politik Di Indonesia (Teori dan Praktek)

Susilastuti DN, Susilastuti DN and Suparno, Basuki Agus and Susilarti, Esti and Sihono, Sihono and Hudono, Hudono and Indarwanta, Didik (2010) Pengantar Ilmu Politik Membedah Paradigma Politik Di Indonesia (Teori dan Praktek). Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta 2015. ISBN 9786021891339 (Unpublished)

[thumbnail of Cover & Buku Ajar Disinformasi Berita Politik.pdf] Text
Cover & Buku Ajar Disinformasi Berita Politik.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa
perkembangan terkini bahwa, pertama. informasi mempunyai peran
dan fungsi yang besar. Kedua, keterbukaan informasi akan memberi
peluang bagi transparansi dan akuntabilitas. Ketiga, informasi dapat
dikuasai oleh segelintir orang untuk kepentingan-kepentingan
tertentu. Keempat, penyebaran informasi dapat dibatasi, ditahan,
disimpan atau justru disimpangkan.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk melihat berbagai faktor
penyebab terjadinya pemberitaan politik yang disinformatif yang
dilakukan oleh media massa baik sebagai kesadaran atau tidak yang
terwujud dalam berbagai tarik ulur kepentingan yang terjadi.
Sumber data utama penelitian adalah data-data rekaman berita
politik yang ditayangkan televisi, individu-individu yang terlibat
dalam mode of discourse dalam berita politik, para pengambil kebijakan
seperti KPI, para jurnalis, risalah-risalah rapat Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Pers, yang diperoleh dengan cara : wawancara,
observasi, analisis isi dan focus group discussion.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan yang
disinformatif dapat bersumber dari media itu sendiri dan kekuatankekuatan kepentingan luar media. Dua kepentingan besar di
antaranya yang mempengaruhinya adalah kepentingan ekonomi dan
kepentingan politik. Berbagai bentuk kompetisi, persaingan dan
konflik digerakkan oleh kepentingan-kepentingan yang ada, seperti
pencitraan, perjuangan mendapatkan kewenangan, pendapatan
tambahan, status quo, jabatan, dan kekuasaan. Media massa, di dalam
konteks ini adalah pers (termasuk jurnalistik televisi), sebagai
manifestasi dari kebebasan berpendapat dan berekspresi, freedom of
speech/freedom of expression serta kebebasan pers, sebagai sebagai
kekuatan keempat di dalam pemerintahan adalah sangat rapuh dan
rentan. Perlu adanya upaya penguatan bagi meningkatkan kapabilitas
dan kredibilitas para jurnalis, mencakup aspek kelembagaan dan
iv
struktural dan personal para pekerja media, dari segi ekonomis, yang
berhubungan dengan tingkat kesejahteraan dan kepastian terhadap
jaminan-jaminan yang selayaknya mereka dapatkan dan aspek
ketrampilan dan pengetahuan. Pemberitaan disinformatif bukan
merupakan penyebab, melainkan sebagai akibat adanya
kesimpangsiuran regulasi, ketentuan, aturan-aturan politik, serta
keterlibatan para aktor politik, yang bersembunyi di balik aturanaturan.
Kata kunci : Disinformasi; Media Massa, Berita Politik, Televisi.

Item Type: Book
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Dr. M.Si Susilastuti Dwi Nugrahajati
Date Deposited: 18 Apr 2023 00:40
Last Modified: 18 Apr 2023 00:43
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/33699

Actions (login required)

View Item View Item