Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya bagi Ketersediaan Lahan Hijauan Makan Ternak.

Puspitaningrum, Dwi Aulia (2018) Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya bagi Ketersediaan Lahan Hijauan Makan Ternak. In: Prosiding Semnas : Hasil PenelitianPertanian VIII, 2018, Fakultas Pertanian UGM.

[thumbnail of Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya bagi Ketersediaan Lahan Hijauan Makan Ternak..pdf] Text
Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya bagi Ketersediaan Lahan Hijauan Makan Ternak..pdf

Download (4MB)

Abstract

Selama sepuluh tahun belakangan ini di berbagai kota di Indonesia terjadi alih fungsi lahan pertanian ke lahan non pertanian seperti lahan untuk perumahan, hotel, perkantoran, pusat perbelanjaan, pabrik dan usaha non pertanian lainnya dengan laju sekitar 110.000 ha/tahun (BPS, 2017). Keadaaan ini tak terkecuali terjadi juga di Daerah, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan kota pendidikan dan kota tujuan wisata terbesar kedua di Indonesia setelah Bali. Pertambahan jumlah penduduk DIY berdampak pula terhadap permintaan akan tempat tinggal dan lahan untuk kepentingan dengan dalih kesejahteraan penduduk. Di Sisi lain adanya perubahan iklim di dunia juga mengakibatkan banyak lahan lahan marginal yang tidak subur menjadikan Pemerintah terlalu mudah dan tak terbatas dalam memberikan ijin untuk mengubahnya menjadi lahan tempat tinggal, pusat perbelanjaan, mall, hotel, ruang usaha, kawasan industri dengan luasan konversi lahan sekitar 200 -250 ha/tahun (Dinas Pertanian DIY,2017). Adanya pengalihfungsian lahan pertanian ini berdampak terhadap semakin sempitnya lahan yang dipergunakan untuk kegiatan pertanian dan menjadikan berubah sedikitnya lahan untuk penyedian lahan Hijauan Makan Ternak (HMT) di sektor peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju alih fungsi lahan pertanian di provinsi DIY dan dampaknya terhadap ketersediaan lahan hijauan Makan Temak (HMT) di wilayah DIY. Metode pendekatan tentang ketersediaan lahan ruminasi yang dihitung dalam analisis ini menggunakan pendekatan luasan jenis lahan, namun perhitungan hanya menyangkut lima jenis lahan penyedia makan ternak terbesar di DIY yakni lahan sawah, lahan tegalan, lahan perkebunan, lahan hutan rakyat dan lahan hutan Negara. Metode analisis yang dipergunakan dalam analisis ini adalah dengan metode Dynamic System dengan software Powersim versi terbaru yang bisa menggambarkan situasi ketersediaan lahan hijauan makanan terak di masa mendatang. Analisis bermula dari pembuatan Causal Loop setiap sub sistemnya kemudian melakukan analisis berbagai skenario sesuai tujuan sampai mendapatkan hasil yang bisa dijabarkan dalam berbagai kebijakan solutif. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa selama 5 tahun ke depan alih fungsi lahan pertanian di DIY mengalami kondisi yang mengkhawatirkan dan ketersediaan lahan HMT juga dalam kondisi yang tidak cukup tersedia. Atas dasar itu diperlukan perhatian yang serius dari Pemerintah, masyarakat dan institusi lain seperti Perguruan tinggi dan kalangan swasta guna melindungi lahan pertanian supaya cukup tersedia dan berkelanjutan.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences
Depositing User: Dr. SP. MP DWI AULIA PUSPITANINGRUM
Date Deposited: 06 Apr 2023 00:33
Last Modified: 19 Apr 2023 07:51
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/33643

Actions (login required)

View Item View Item