Analisis Deformasi Gunung Api Merapi, Melalui Penerapan Metode Kombinasi Block Movement dan Deformasi Elastis, Pada Periode Tahun 1995-1997 Berdasarkan Data Gps (Global Positioning System)

Yudiantoro, Dwi Fitri and Paramita Haty, Intan (2023) Analisis Deformasi Gunung Api Merapi, Melalui Penerapan Metode Kombinasi Block Movement dan Deformasi Elastis, Pada Periode Tahun 1995-1997 Berdasarkan Data Gps (Global Positioning System). Jurnal Ilmiah Geologi Pangea, 10. pp. 45-60. ISSN ISSN 2356-024X

[thumbnail of 1. Analisis Deformasi Gnp1 April 23.pdf] Text
1. Analisis Deformasi Gnp1 April 23.pdf

Download (2MB)

Abstract

Gunung Api Merapi secara administratif terletak di perbatasan antara Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kaveling lokasi penelitian berada pada koordinat X: 438121-439747 dan Y:
9165682-9167091, UTM zona 49S. Penelitian menggunakan data sekunder, dengan data deformasi permukaan
telah diperoleh melalui pengukuran GPS pada periode 1995-1997 (Beauducel, 1998), menghasilkan data
koordinat dan vektor perpindahan titik GPS puncak. Data vektor perpindahan di sisi barat laut dan selatan
menunjukkan pola deformasi yang tidak simetris dan non-isotropis, disebut sebagai deformasi tidak simetris.
Merujuk pada analisis deformasi tidak simetris tahun 2006 dan 2010 (Aisyah, dkk., 2018), maka diterapkan
metode kombinasi block movement dan inflasi sumber tekanan untuk menyelesaikan deformasi tidak simetris
periode tahun 1995-1996. Pada periode 1996-1997 hanya diterapkan analisis deformasi elastis (deflasi sumber
tekanan). Bentuk lahan penyusun lokasi penelitian yaitu kubah lava (V1), lereng aliran lava (V2), lereng aliran
piroklastik (V3) dan kawah (V4). Stratigrafi daerah penelitian berdasarkan sumber erupsi terbagi menjadi
Merapi Tua dan Merapi Muda, dengan 5 satuan aliran lava andesit dan aliran piroklastik, termasuk 15 sub-unit
satuan Ml4. Pola pengaliran yang berkembang adalah radial sentrifugal, dengan diskontinuitas struktural berupa
sesar diperkirakan, rekahan dan batas antara bekas aliran lava. Kedua blok di puncak, masing-masing
diperkirakan bergerak ke arah barat laut dan selatan-tenggara, seiring dengan peningkatan volume injeksi
magma menjelang erupsi 17 Januari 1997. Sumber tekanan diestimasikan berada pada kedalaman 700 dan 500
meter di bawah puncak, diinterpretasikan sebagai kantong magma yang relatif kecil dan lebih dangkal, serta
diasosiasikan dengan aktifitas hidrotermal. Volume sumber tekanan (magma) diperkirakan sekitar 62 x 103 m3
(1995-1996) dan 57 x 103 m3
(1996-1997), sesuai dengan tipe dan skala erupsi 17 Januari 1997, yaitu erupsi
efusif dengan skala VEI 2. Perubahan volume dan tekanan pada sumber dapat memicu blok pada aliran lava
andesit, bergerak ke arah barat laut dan selatan-tenggara, yang dikontrol oleh diskontinuitas struktural di
puncak. Diskontinuitas struktural berkaitan dengan kelurusan struktur berupa rekahan yang terlokalisasi di
puncak, serta zona lemah di sisi barat laut berupa batas antara aliran lava 1957 dan 1888, kemudian di sisi
selatan yaitu batas antara lava 1911-1913 dan lava 1888-1909.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Dr.Ir.MT DWI FITRI YUDIANTORO
Date Deposited: 04 Apr 2023 06:51
Last Modified: 04 Apr 2023 06:51
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/33407

Actions (login required)

View Item View Item