PUTRO, GUNTOR SURYO (2021) GEOLOGI DAN POTENSI RESERVOIR PADA FORMASI NAMPOL DAERAH SEMPOL DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Text
abstrak_111170044_Guntor.pdf Download (129kB) |
|
Text
abstrak_111170044_Guntor.pdf Download (129kB) |
|
Text
cover_111170044_Guntor.pdf Download (116kB) |
|
Text
daftar isi_111170044_Guntor.pdf Download (40kB) |
|
Text
daftar pustaka_111170044_Guntor.pdf Download (43kB) |
|
Text
lembar pengesahan_111170044_Guntor.pdf Download (248kB) |
|
Text
skripsi full_111170044_Guntor.pdf Restricted to Repository staff only Download (21MB) |
Abstract
Daerah penelitian secara administratif terletak di daerah Desa Sempol dan sekitarnya,
Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Daerah penelitian berada di
koordinat 666000 mE – 672500 mE dan 9083000 mN – 9090000 mN dengan luas daerah
pemetaan yaitu 45,5 km2
. Formasi Nampol secara umum tersusun atas batuan klastika kasar
hingga halus dengan sisipan batuan gunung api dan lignit. Dengan ditemukannya litologi lignit
ini, formasi Nampol memiliki potensi adanya source rock. Selain itu batuan tersebut jika dinilai
dari porositas dan permeabilitas secara umum memiliki potensi untuk menjadi reservoir rock.
Berdasarkan penelitian terbaru di daerah Pacitan pada Formasi Nampol, formasi tersebut
memiliki potensi menjadi reservoir. Metode yang digunakan yaitu pengambilan data primer
langsung di lapangan mulai dari titik lokasi pengamatan hingga sampel yang selanjutnya
dianalisa di studio.
Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan bentuk asal, yaitu bentuk
asal karst dengan bentuk lahan berupa perbukitan karst (K1), bentuk asal denudasional dengan
bentuk lahan dataran bergelombang (D1), dan bentuk asal fluvial dengan bentuk lahan tubuh
sungai (F1). Pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian yaitu pola dendritik.
Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari empat satuan batuan dengan susunan dari tua ke muda
yaitu satuan batupasir Nampol (Miosen Awal – Miosen Tengah), satuan batugamping klastik
Oyo (Miosen Tengah), satuan batugamping terumbu Wonosari (Miosen Tengah), dan satuan
endapan alluvial yang berumur holosen. Struktur geologi yang ditemukan di daerah penelitian
berupa kekar Sumberkerto dan sesar Bandung Rejo. Kekar Sumberkerta yang memiliki arah
umum kekar 1 yaitu N 124o E/78o dan kekar 2 yaitu N 031o E/85o N sedangkan sesar Bandung
Rejo memiliki arah umum N 060o E/40o dengan orientasi pergerakan naik.
Analisa kuantitatifnya potensi reservoir pada formasi Nampol menurut klasifikasi
Koesoemadinata 1980 memiliki hasil yang lebih baik pada batupasir dengan nilai porositas
(9,683% - 30,464%) sedangkan pada batugamping klastik kurang baik dengan nilai porositas
(1,377% - 4,083%). Analisa kualitatifnya potensi reservoir pada formasi Nampol menurut
klasifikasi Koesoemadinata 1980 memiliki hasil yang lebih baik pada batupasir dengan nilai
porositas (9,592% - 22,076%) dan nilai permeabilitas (83,068 – 344,640 mD) sedangkan pada
batugamping klastik kurang baik dengan nilai porositas (1,586% - 2,643%) dan nilai
permeabilitas (10,113 – 19,873 mD).
Kata Kunci: Batugamping, Batupasir, Formasi Nampol, Reservoir
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Batugamping, Batupasir, Formasi Nampol, Reservoir |
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 01 Mar 2023 07:53 |
Last Modified: | 01 Mar 2023 07:53 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/32773 |
Actions (login required)
View Item |