GEOLOGI DAN ANALISA KESTABILAN LERENG DAERAH DLINGO DAN SEKITARNYA KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

YUNANTORO, BAMBANG IRAWAN (2023) GEOLOGI DAN ANALISA KESTABILAN LERENG DAERAH DLINGO DAN SEKITARNYA KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of COVER SKRIPSI.pdf] Text
COVER SKRIPSI.pdf

Download (119kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (63kB)
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN.pdf] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (331kB)
[thumbnail of ABSTRAK SKRIPSI.pdf] Text
ABSTRAK SKRIPSI.pdf

Download (84kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (187kB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL.pdf] Text
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (15MB)

Abstract

vi
SARI
Lokasi penelitian terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta, secara
administrasi masuk Desa Jatimulyo, Desa Muntuk, dan Desa Temuwuh Kecamatan
Dlingo, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta . Secara geografis
terletak pada koordinat x = 438000 - 443000 dan y = 9123500 – 9128500 berdasarkan
Peta Rupa Bumi Digital Indonesia lembar Imogori, skala 1 : 25.000. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menyajikan data geologi, sifat fisik
maupun mekanik tanah pada daerah penelitian, jenis gerakan tanah beserta nilai faktor
keamanan lereng sehingga nantinya dapat memberikan saran atau bijakan untuk
penanggulangan ketidakstabilan lereng di daerah penelitian .
Satuan bentuklahan yang terdapat di daerah telitian adalah Gawir (S1),
Perbukitan Homoklin (S2), Perbukitan Karst (K1) dan Tubuh Sungai (F1). Pola
pengaliran yang berkembang berupa pola Subparalel. Stadium daerah penelitian
dewasa. Satuan batuan yang terdapat di daerah telitian dari tua ke muda adalah Satuan
breksi vulkanik Nglanggran berumur Miosen Awal diendapakan pada lingkungan laut
dalam, secara selaras terbentuk satuan batupasir Sambipitu berumur Miosen awal�Miosen Tengah (N8-N9) diendapkan pada lingkungan Neritik Luar dan Batihial
Bawah kemudian secara tidak selaras terbentuk satuan batugamping Wonosari
berumur Miosen Tengah (N11-N13) diendapakan pada lingkungan Nertitik Tepi�Bathial Atas.
Struktur geologi yang terdapat di daerah telitian adalah kekar dengan arah
tegasan utama terbesar N336 E dan tegasan utama terkecil N265 E. Dari hasil analisis
faktor kestabilan lereng menggunakan Slide 5.0 sebagai acuan untuk penentuan nilai
FK yang digunakan. Gerakan tanah Debris Slide pada LP 6 (FK = 1.472 ), LP 16 (FK
= 0.866) , LP 30 (FK = 0.918) dan LP 51 (FK =0.1406). Faktor keamanan dengan
kriteria labil (FK < 1.07) berada pada lereng LP 16 dan LP 30. Zona kerentanan
gerakan tanah pada daerah telitian terbagi dalam tiga zona kerentanan gerakan tanah:
zona kerentanan gerakan tanah rendah, zona kerentanan gerakan tanah menengah dan
zona kerentanan gerakan tanah tinggi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 30 Jan 2023 06:34
Last Modified: 30 Jan 2023 06:34
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/32556

Actions (login required)

View Item View Item