STUDI INVERSI TOMOGRAFI UNTUK ANALISA KARAKTERISTIK ZONA LEMAH BERDASARKAN EVENT GEMPA BUMI TAHUN 2001-2020 PADA DAERAH SUMATERA SELATAN

PURNOMO, SUSILO ADI (2022) STUDI INVERSI TOMOGRAFI UNTUK ANALISA KARAKTERISTIK ZONA LEMAH BERDASARKAN EVENT GEMPA BUMI TAHUN 2001-2020 PADA DAERAH SUMATERA SELATAN. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK (13).pdf] Text
ABSTRAK (13).pdf

Download (309kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI (9).pdf] Text
DAFTAR ISI (9).pdf

Download (378kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA (6).pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA (6).pdf

Download (390kB)
[thumbnail of DRAFT SKRIPSI_SUSILO ADI PURNOMO_115170024.pdf] Text
DRAFT SKRIPSI_SUSILO ADI PURNOMO_115170024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[thumbnail of HALAMAN JUDUL (3).pdf] Text
HALAMAN JUDUL (3).pdf

Download (464kB)
[thumbnail of HALAMAN PENGESAHAN (3).pdf] Text
HALAMAN PENGESAHAN (3).pdf

Download (383kB)

Abstract

Secara geografis Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng aktif, yaitu
Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Ketiga lempeng
ini bergerak mendekati satu dengan yang lain secara kontinyu. Oleh karena itu,
Indonesia memiliki jalur vulkanisme dan jalur gempa yang memberikan dampak
besar pada distribusi penyebaran gempa bumi. Salah satu daerah dengan intensitas
gempa yang tinggi adalah Pulau Sumatera. Menurut data IRIS sepanjang tahun
2001-2020 terjadi event gempa sebanyak 501 dengan magnitude lebih dari 5 SR
pada Sumatera Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode tomografi dengan ray tracing straight
forward untuk melihat persebaran low zone pada setiap kedalaman. Tahapan
dimulai dengan melakukan pengumpulan data dari IRIS dan BMKG kemudian
dilanjutkan proses ray tracing untuk melihat jejak gelombang gempa. Dan terakhir
adalah melakukan inversi tomografi untuk didapatkan penampang bawah
permukaan.
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan software Matlab dan Python
dapat dilihat persebaran low zone pada kedalaman 10 km, 19 km, 30 km, 33 km,
dan 35 km. Low zone dikaitkan dengan aktivitas tektonik yang tinggi serta
banyaknya persebaran hiposenter gempa. Nilai delta slowness -6 sampai -8
diinterpretasikan sebagai low zone karena subduksi, nilai -7 sampai -7,5 akibat zona
hancuran subduksi pada forearc, nilai -7,5 sampai -8 berkaitan dengan Sesar
Semangko dan Pegunungan Barisan serta nilai -6 sampai -7 pada area cekungan.
Sedangkan analisa zona rigid adalah -5 sampai -2.
Kata Kunci: Tomografi, Karakteristik Zona Lemah, Sumatera Selatan

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Tomografi, Karakteristik Zona Lemah, Sumatera Selatan
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 13 Jan 2023 07:11
Last Modified: 13 Jan 2023 07:15
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/32405

Actions (login required)

View Item View Item