PENCEMARAN AIRTANAH AKIBAT ADANYA PETERNAKAN SAPI DI DESA PATALAN KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

AFFANDY, AFIN (2015) PENCEMARAN AIRTANAH AKIBAT ADANYA PETERNAKAN SAPI DI DESA PATALAN KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Abstract.pdf

Download (175kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Intisari.pdf

Download (94kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Groundwater is the most exploited clean water source all over the world, because it is the best alternative when surface water were insufficient or affordable for daily water needs. The cattle breeding around Patalan village, causing groundwater pollution vulnerability which is used as daily drinking water. Causing it’s need to do research which aims to know the groundwater quality based on Minister of Health Regulation (Peraturan Menteri Kesehatan) No. 492/MENKES/PER/IV/2010, as the quality standard requirements for drinking water and to know the groundwater pollutant spreading scheme in the research area. The used methods in this research are observation methods, purposive sampling, laboratory and data analysis methods. Observation method in this research used to obtaining the primary data, such as groundwater level in the wells dug, the location coordinates and the elevation of the groundwater level depth measurement as well using GPS, and also another data. After analyzing groundwater level depth, the groundwater directional map can be made (flownets map). Based on this groundwater directional map, the locations of samples can be determined (purposive sampling methods). These samples then tests in the laboratory to obtain the contents of it phisical, chemicals, and also biology parameters. With data analyzing method, informations can be obtained about the changes of each tested parameters. Based on laboratory tests, groundwater condition in the research area, are not exceeding quality standard requirements for drinking water of Minister of Health Regulation (Peraturan Menteri Kesehatan) No. 492/MENKES/PER/IV/2010, if it’s parameters evaluated for TDS (210 – 272 mg/L, standard requirements : 500 mg/L) ; pH (6,6 – 7,0, standard requirements : 6,5 – 8,5) ; NH3-N (<0,0003 - 0,0027 mg/L, standard requirements : 1,5 mg/L) ; NO3-N (0,79 – 12,53 mg/L, standard requirements : 50 mg/L). But not so for E.coli bacterial contents (24/100 - 1600/100 mL, standard requirements : 0/100 mL) which is exceeding quality standard requirements for drinking water of Minister of Health Regulation (Peraturan Menteri Kesehatan) No. 492/MENKES/PER/IV/2010. By analyzing the research data’s, informations obtained for groundwater pollutant’s spreading scheme by cattle breeding in research location are following the groundwater directional flow from North to South and Southwest from the cattle breeding location. Keywords: Groundwater, Groundwater Contamination, Cattle INTISARI Airtanah merupakan sumber air bersih yang paling banyak dieksploitasi di seluruh dunia, sebab airtanah merupakan alternatif yang terbaik apabila air permukaan sudah tidak mencukupi atau terjangkau untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Di Desa Patalan terdapat peternakan sapi yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga, sehingga menimbulkan kerentanan pencemaran airtanah yang sedianya dipergunakan oleh masyarakat Desa Patalan sehari – hari sebagai air minum. Sehingga perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kualitas airtanah berdasarkan baku mutu sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/PER/IV/2010 dan untuk mengetahui pola persebaran pencemaran airtanah di lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode observasi, metode purposive sampling, metode laboratorium dan metode analisis data. Metode observasi dalam penelitian ini, digunakan untuk mengumpulkan data - data primer yang diperlukan dalam penelitian, seperti data muka airtanah pada sumur - sumur gali, serta koordinat dan elevasi lokasi pengukuran kedalaman muka airtanah dengan menggunakan GPS. Setelah menganalisis data ketinggian muka airtanah, maka dapat dibuat peta arah aliran air bawah tanah (peta flownets). Berdasarkan peta arah aliran air bawah tanah ini, dapat ditentukan lokasi atau titik – titik yang akan diambil sampelnya (metode purposif sampling). Sampel – sampel ini kemudian dilakukan pengujian di laboratorium untuk mengetahui kandungan parameter fisik, kimia, dan biologi dari setiap parameter. Dengan menggunakan metode analisis data maka didapatkan informasi mengenai perubahan jumlah kandungan dari setiap parameter yang diujikan . Berdasarkan hasil uji laboratorium, diketahui bahwa kondisi airtanah di lokasi penelitian belum melewati baku mutu air minum sesuai Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010, jika ditinjau dari parameter TDS (210 – 272 mg/L, baku mutu : 500 mg/L) ; pH (6,6 – 7,0, baku mutu : 6,5 – 8,5) ; NH3-N (<0,0003 - 0,0027 mg/L, baku mutu : 1,5 mg/L) ; NO3-N (0,79 – 12,53 mg/L, baku mutu : 50 mg/L). Namun tidak demikian dengan kandungan bakteri E.coli (24/100 - 1600/100 mL, baku mutu : 0/100 mL) yang telah melebihi baku mutu air minum menurut Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Dengan menganalisa data hasil penelitian, diperoleh informasi mengenai pola persebaran pencemaran airtanah akibat adanya peternakan sapi di lokasi penelitian mengikuti arah aliran airtanah, dari Utara menuju Selatan dan Barat Daya dari lokasi peternakan tersebut. Kata Kunci: Airtanah, Pencemaran Airtanah, Peternakan Sapi

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment
Depositing User: Ratna Sufiatin
Date Deposited: 08 Jun 2016 02:51
Last Modified: 08 Jun 2016 02:51
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3239

Actions (login required)

View Item View Item