NUGROHO, OKI RATNO ADI (2016) KENDALI GEOLOGI TERHADAP PEMBENTUKAN DAN KUALITAS BAUKSIT DAERAH AIRLANTUNG DAN SEKITARNYA PADA LAHAN KONSESI P.T. HARITA PRIMA ABADI MINERAL, KECAMATAN KENDAWANGAN, KABUPATEN KETAPANG, PROPINSI KALIMANTAN BARAT. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
Preview |
Text
Skripsi_Oki Ratno_sari.pdf Download (10kB) | Preview |
Abstract
Daerah penelitian terletak di wilayah Bagan Belanda dan Air Lantung dan secara
geografis terletak pada koordinat UTM , X= 414200 – 418100 mS dan Y = 9734800 – 9739800
mE, dengan luas daerah penelitian adalah 20 km². Secara administratif terletak di Desa
Kendawangan Kiri, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Propinsi. Kalimantan
Barat.
Geomorfologi daerah penelitian yaitu : Lereng Erosional Bergelombang Lemah (D1),
Bukit Sisa (D2), Peneplain (D3), Bukit Terisolir (D4), Punggungan Curam Utara-Selatan (S1),
Punggungan Curam Timurlaut-Baratdaya (S2), Punggungan Agak Curam Utara-Selatan (S3),
Punggungan Miring Timurlaut-Baratdaya (S4), Dataran Rawa (F1), dan Dataran Aluvial (F2).
Stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda adalah : (1) Satuan tuf zeolit Airlantung,
yang terdiri dari tuf zeolitan, tuf tersilisifikasi, dan tuf terpropilitisasi, terendapkan dalam
lingkungan darat, dan berumur Kapur Akhir. (2) Satuan tuf lempungan Bagan Belanda, yaitu
endapan epiklastik darat, kaya akan kuarsa, berumur Kapur Akhir, dan beda fasies menjari
dengan Satuan tuf zeolit. (3) Satuan Lapili Airlantung, tersilisifikasi pada sebagian tempat,
dengan lingkungan pengendapan darat, berumur Kapur Atas, dan terendapkan selaras di atas
satuan tuf zeolit dan satuan tuf lempungan. (4) Endapan rawa, merupakan material lepas
berukuran halus, berumur Holosen, terendapkan tidak selaras diatas ketiga satuan tersebut (5)
Endapan aluvial, merupakan limpahan dari endapan rawa, yang merupakan material lepas
berbutir halus dan terendapkan beda fasies dengan endapan rawa.
Struktur geologi yang terdapat pada daerah penelitian adalah sesar Lembang Kebangkit
dengan pergerakan left slip fault (Klasifikasi Rickard, 1972), dan sesar Bagan Belanda dengan
pergerakan reverse left slip fault, serta kekar-kekar penyertanya. Pada daerah penelitian terdapat
dua macam alterasi hidrotermal, yaitu tipe propilitik sedang pada pada satuan tuf zeolit, dan tipe
silisifikasi sedang pada tuf zeolit dan lapili. Struktur geologi yang ada pada daerah penelitian
berperan penting pada terbentuknya alterasi hidrotermal.
Daerah penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu : (1) Daerah 1 dengan batuan induk berupa
lapili, dengan morfologi bukit dan kondisi topografi hampir datar-landai, dengan kualitas bauksit
baik, CF (concentration factor) rata-rata 60,89%, Al2O3 tinggi (51,66%), SiO2 tinggi (7,69%),
dan Fe2O3 rendah (14,08). (2) Daerah 2 dengan batuan induk tuf lempungan, kondisi topografi
yang datar-hampir datar, dan terlewati zona sesar, memiliki potensi bauksit yang kurang baik,
dengan CF rata-rata 55,56%, Al2O3 sedang (45,18%), Fe2O3 (19,99%), dan SiO2 tinggi (11,
57%). (3). Daerah 3 batuan induk tufzeolit, dengan morfologi perbukitan landai-curam, terlewati
sesar dan kekar-kekar terisi silika, hanya terdapat konkresi-konkresi dan nodul-nodul laterit
dengan kandungan Al2O3 sangat rendah (2,44-20,47%), Fe2O3 sangat tinggi (34,44-77,66%),
dan SiO2 yan sangat tinggi (8,55-41,91%).
Cadangan terukur bauksit pada Daerah 1 242810,68 ton dengan luas daerah prospek
43,00 ha, dan daerah 2 dengan cadangan tereka 183127,37 ton dengan luas daerah prospek 20,00
ha
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Sarimin Sarimin |
Date Deposited: | 08 Jun 2016 01:33 |
Last Modified: | 08 Jun 2016 01:37 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3209 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |