IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI BERDASARKAN ANALSIS DERIVATIVE DAN PEMODELAN 2,5 DIMENSI PADA DAERAH “X” PEGUNUNGAN SELATAN JAWA

SENJAYA, BAGUS NOOR WANDI (2022) IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI BERDASARKAN ANALSIS DERIVATIVE DAN PEMODELAN 2,5 DIMENSI PADA DAERAH “X” PEGUNUNGAN SELATAN JAWA. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of COVER_115.180.040.pdf] Text
COVER_115.180.040.pdf

Download (281kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI_115.180.040.pdf] Text
DAFTAR ISI_115.180.040.pdf

Download (552kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA_115.180.040.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA_115.180.040.pdf

Download (435kB)
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN_115.180.040.pdf] Text
LEMBAR PENGESAHAN_115.180.040.pdf

Download (387kB)
[thumbnail of SKRIPSI_115.180.040.pdf] Text
SKRIPSI_115.180.040.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)
[thumbnail of ABSTRAK_115.180.040.pdf] Text
ABSTRAK_115.180.040.pdf

Download (365kB)

Abstract

IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI BERDASARKAN
ANALSIS DERIVATIVE DAN PEMODELAN 2,5 DIMENSI PADA
DAERAH “X” PEGUNUNGAN SELATAN JAWA
Oleh:
BAGUS NOOR WANDI SENJAYA
115180040
Daearah X merupakan bagian barat dari Pegunungan Selatan yang
mengalami pengangkatan pada Pleistosein Tengah secara struktural terdapat proses
pengangkatan, pensesaran, dan pembentukan. Proses tektonik yang
melatarbelakangi pada daerah penelitian adalah adanya proses subduksi yang
terjadi oleh Lempeng Indo-Australia yang menunjam Lempeng Eurasia. Terjadinya
proses deformasi tersebut menyebabkan terbentuk struktur-struktur yang
berkembang sehingga dapat mempengaruhi kondisi bawah permukaan daerah X.
Metode yang tepat untuk mengidentifikasi struktur tersebut bisa dilakukan
dengan menggunakan metode geofisika yang salah satunya metode gravitasi.
Metode gravitasi adalah metode geofisika pasif yang mengukur variasi medan
gravitasi bumi akibat perbedaan nilai densitas dari material di bawah permukaan.
Metode gravitasi akan menunjukan adanya struktur berupa sesar jika terdapat
perpindahan nilai respon anomali tinggi ke rendah dan sebaliknya secara drastis.
Berdasarkan hasil yang diinterpretasi bahwa dari peta anomali bouguer
lengkap daerah X terdapat cekungan dengan nilai anomali rendah hingga sedang
dari 31,6 hingga 97,9 mGal yang dibatasi oleh nilai anomali tinggi dari 117,8 hingga
207,8 mGal yang menandakan batuan pada wilayah teresebut memiliki densitas
yang rendah disbanding sekitarnya. Analisis derivative pada daerah X terdapat
struktur berjumlah 20 sesar dan 4 batas formasi. Model 2,5 dimensi dari 4 sayatan
yang dihasilkan terdapat struktur berupa sesar normal dan naik, lipatan serta horst
graben yang dapat menggambarkan kondisi bawah permukaan pada daerah X.
Kata kunci : Struktur, Pegunungan Selatan, metode gravitasi, analisis derivative,
model 2,5 dimensi.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Struktur, Pegunungan Selatan, metode gravitasi, analisis derivative, model 2,5 dimensi
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 25 Nov 2022 07:36
Last Modified: 25 Nov 2022 07:36
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/31719

Actions (login required)

View Item View Item