IDENTIFIKASI KEBERADAAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DAN DIPOLE DIPOLE PADA LAPANGAN “FRH“ PROVINSI JAWA TENGAH

Salsabila, Farah (2022) IDENTIFIKASI KEBERADAAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DAN DIPOLE DIPOLE PADA LAPANGAN “FRH“ PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK SKRIPSI FARAH SALSABILA.pdf] Text
ABSTRAK SKRIPSI FARAH SALSABILA.pdf

Download (199kB)
[thumbnail of COVER FARAH SALSABILA .pdf] Text
COVER FARAH SALSABILA .pdf

Download (310kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI FARAH SALSABILA.pdf] Text
DAFTAR ISI FARAH SALSABILA.pdf

Download (405kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA FARAH SALSABILA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA FARAH SALSABILA.pdf

Download (233kB)
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN FARAH SALSABILA.pdf] Text
LEMBAR PENGESAHAN FARAH SALSABILA.pdf

Download (71kB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL FARAH SALSABILA.pdf] Text
SKRIPSI FULL FARAH SALSABILA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Penelitian dilakukan pada lapangan “FRH” provinsi Jawa Tengah yang
terletak pada koordinat (489203 , 9248316). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kedalaman dan persebaran airtanah pada daerah penelitian. Dimana
airtanah salah satu sumber air yang mendukung bagi kehidupan makhluk di muka
bumi. Keberadaan akuifer air tanah dapat diketahui dengan mengidentifikasi
formasi batuan dan struktur bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas dengan
menggunakan metode Geolistrik.
Eksplorasi pada lapangan “FRH” provinsi Jawa Tengah menggunakan
metode Geolistrik dengan konfigurasi Schlumberger dan Dipole-Dipole. Jumlah
pengukuran konfigurasi Schlumberger sebanyak 8 titik dan konfigurasi Dipole�Dipole sebanyak 4 lintasan. Pengolahan data Schlumberger menggunakan software
IP2WIN dan Dipole-Dipole menggunakan software RES2DINV.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian didominasi oleh
litologi endapan alluvial seperti lempung dengan resisitivitas 2,5-10 Ωm, lempung
pasiran dengan resistivitas 11-15 Ωm, pasir lempungan dengan resitivitas 16-20
Ωm, batupasir yang mengandung airtanah dengan resitivitas 21-50 Ωm, batupasir
kompak 51-70 Ωm. Lapisan airtanah paling dangkal berada pada pengukuran 1D
titik 2 di kedalaman 24 m dan ketebalan 13 m. Kemudian untuk lapisan airtanah
paling dalam berada pada titik 5 dengan kedalaman 65 m dan ketebalan 22 m. Pada
perhitungan data neraca air dalam kurun waktu 4 tahun, daerah penelitian
mengalami defisit air pada bulan Juni-September, kemudian dalam keadaan surplus
terjadi pada bulan Januari-Mei dan Oktober-Desember.
Kata Kunci : Air tanah, Geolistirk, Schlumberger, Dipole-Dipole, Neraca Air

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Air tanah, Geolistirk, Schlumberger, Dipole-Dipole, Neraca Air
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md Sepfriend Ayu Kelana Giri
Date Deposited: 14 Nov 2022 06:09
Last Modified: 14 Nov 2022 06:09
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/31595

Actions (login required)

View Item View Item