DAMPAK PEMBUANGAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK RUMAH TANGGA TERHADAP KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI DESA JARUM, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH

Affandi, Zuhdan (2015) DAMPAK PEMBUANGAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK RUMAH TANGGA TERHADAP KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI DESA JARUM, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
INTISARI.pdf

Download (114kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Jarum village already famous as a center of batik area in District Bayat, Klaten regency, Central Java. As a regional center of batik, batik industry also plays a role as a producer of industrial liquid waste enormous potential to contaminate groundwater if dumped into open sewers and rivers. Batik wastewater containing heavy metals and organic chemicals that enter through open sewers and rivers can pollute wells population. The purpose of this research is to know the unconfined aquifer water quality of potentially contaminated liquid waste of batik based on physical and chemical parameters. The method used is survey method and analysis laboratory. This survey method conducted on observations and measurements in the field such as soil and rock observation, sampling, groundwater level measurement, measuring slope, etc. While the laboratory tests carried out by analyzing samples groundwater. There are 2 parameters investigated, namely physical and chemical parameters Consist: physical parameters (smell, color, temperature, TSS) and chemical (pH, BOD, COD, phenol, total Cr and ammonia). Regulations which serve as the basic reference is the Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 5 tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah and Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Based on the laboratory analysis, from some water samples found to contain parameters that exceeded the quality standard that is liquid waste samples batik / LP 1 parameter that exceeds the quality standard is BOD and COD. While the groundwater contained BOD on LP 2 and LP 3, COD on LP 2 while phenol present in all samples of groundwater (LP 2 - LP 7) that exceeds quality standards. This shows the groundwater in the area of research there are indications suffered as a result of pollution by batik production activities in the area. Keywords : batik industry, liquid waste, contamination, unconfined aquifer, standard quality INTISARI Desa Jarum sudah terkenal sebagai daerah sentra batik di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sebagai daerah sentra batik, industri batik ini juga berperan sebagai industri penghasil limbah cair yang sangat besar yang dapat mencemari airtanah jika dibuang ke selokan terbuka dan sungai. Limbah cair batik yang mengandung logam berat dan bahan kimia organik yang masuk lewat selokan terbuka dan sungai dapat mencemari sumur-sumur penduduk. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kualitas airtanah bebas yang berpotensi tercemari limbah cair batik berdasarkan parameter fisik dan kimia. Metode penelilitan yang digunakan adalah metode survey dan analisis laboratorium. Metode survey ini dilakukan pada pengamatan dan pengukuran di lapangan seperti pengamatan tanah dan batuan, pengambilan sampel, pengukuran muka airtanah, pengukuran kemiringan lereng, dll. Sedangkan uji laboratorium dilakukan dengan menganalisis sampel airtanah. Parameter yang diteliti ada 2, yaitu parameter fisik dan kimia yang terdiridari: parameter fisik (bau, warna, suhu, TSS) dan kimia (pH, BOD, COD, fenol, Cr Total dan amonia). Peraturan yang dijadikan sebagai acuan dasar yaitu Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 5 tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, dari beberapa parameter sampel air ditemukan kandungan yang melebihi baku mutu yaitu sampel limbah cair batik/LP 1 parameter yang melebihi baku mutu adalah BOD dan COD. Sedangakan airtanah terdapat BOD pada LP 2 dan LP 3, COD pada LP 2 sedangkan fenol terdapat pada semua sampel airtanah (LP 2 – LP 7) yang melebihi baku mutu. Hal ini menunjukan airtanah di daerah penelitian terdapat indikasi mengalami pencemaran oleh akibat kegiatan produksi batik di daerah tersebut. Kata kunci : industri batik, limbah cair, pencemaran, airtanah, baku mutu

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment
Depositing User: Ratna Sufiatin
Date Deposited: 07 Jun 2016 06:13
Last Modified: 07 Jun 2016 06:13
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3155

Actions (login required)

View Item View Item