KURNIAWATI, DINI (2022) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA DIPHENYLAMINE DARI ANILINE KAPASITAS 110.000 TON/TAHUN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Text
1. Cover Skripsi Prarancangan Diphenylamine dari Aniline.pdf Download (101kB) |
|
Text
2. Abstrak Skripsi Prarancangan Diphenylamine dari Aniline.pdf Download (13kB) |
|
Text
3. Lembar Pengesahan Skripsi Prarancangan Diphenylamine dari Aniline.pdf Download (210kB) |
|
Text
4. Daftar Isi Skripsi Prarancangan Diphenylamine dari Aniline.pdf Download (31kB) |
|
Text
5. Daftar Pustaka Skripsi Prarancangan Diphenylamine dari Aniline.pdf Download (138kB) |
|
Text
6. Naskah Full Skripsi Prarancangan Diphenylamine dari Aniline.pdf Restricted to Repository staff only Download (19MB) |
Abstract
Pabrik kimia Diphenylamine dari Aniline kapasitas 110.000 ton/tahun
dirancang akan didirikan di kawasan Industri Cilegon, Banten diatas tanah seluas 6.8
ha. Bahan baku berupa Aniline diperoleh dari PT. BASF Indonesia dan Shandong S�Sailing Chemical. Katalis yang dipakai berupa Al2O3 diperoleh dari PT. Mufasa
Specialities Indonesia. Pabrik didirikan untuk memenuhi kebutuhan Diphenylamine
dalam negeri dan luar negeri. Pabrik ini beroperasi secara kontinyu selama 330 hari
efektif kerja dalam setahun, 24 jam/hari, dan membutuhkan 251 karyawan.
Pembuatan Diphenylamine dibuat dengan cara mereaksikan Aniline di dalam
Reaktor Fixed Bed Multitube dengan konversi 92,23% menggunakan katalis alumina
aktif (Al2O3), dengan kondisi operasi 450 oC dan tekanan 5,5 atm. Hasil keluaran
Reaktor berupa Diphenylamine, Ammonia, dan sedikit bahan baku (Aniline).
Kemudian masuk ke separator (SP-02) untuk memisahkan Ammonia dengan Aniline,
Air, dan Diphenylamine, hasil bawah dari separator (SP-02) masuk ke Menara
Distilasi (MD-01) untuk memurnikan produk Diphenylamine hingga 99,9%, hasil atas
dari Menara Distilasi (MD-01) yang kaya akan Aniline direcycle sebagai umpan
reaktor, sedangkan hasil bawah menara distilasi akan diubah menjadi padatan melalui
Priling tower (PT-01) sehingga produk Diphenylamine berbentuk padatan. Sebagai
pemanas serta pendingin digunakan dowtherm A sebesar 100,71 Ton/jam yang
diperoleh dari PT. Unikemika Asia, Bekasi, Jawa Barat. Sebagai pendingin di
kondensor dan cooler digunakan air sebesar 155,93 Ton/jam. Untuk memenuhi
kebutuhuan air make up pendingin, hidran, serta kantor dan rumah tangga digunakan
air sebesar 7 Ton/jam. Air didapatkan dari Air Krakatau Tirta Industri, Cilegon. Untuk
bahan bakar furnace dan generator dengan kebutuhan bahan bakar fuel oil sebesar
820,68 L/jam dari PT. Pertamina, Indramayu. Sebagai penggerak instrumen
pengendali dibutuhkan udara tekan sebesar 36 m3
/jam. Listrik yang dibutuhkan
sebesar 1271,71 kW/jam dari PT. PLN.
Hasil evaluasi secara ekonomi memerlukan Fixed Capital Investment sebesar
Rp.937.179.761.413 + $ 17.230.008 dan Working Capital Investment
Rp.1.141.692.863.818. Analisis ekonomi menunjukkan nilai Return On Investment
(ROI) sebelum pajak sebesar 45,94% dan sesudah pajak sebesar 34,46%. Nilai Pay
Out Time (POT) sebelum pajak adalah 1,79 tahun dan sesudah pajak adalah 2,25
tahun. Adapun Nilai Break Event Point (BEP) adalah 42,71%, nilai Shut Down Point
(SDP) adalah 19,64%, dan Discounteed Cash Flow (DCFR) adalah 26,51%.
Berdasarkan peninjauan data analisis ekonomi tersebut, maka Pabrik Diphenylamine
layak untuk dikaji dan dipertimbangkan lebih lanjut.
Kata Kunci : Aniline, Fixed Bed Multitube, Diphenylamine
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aniline, Fixed Bed Multitube, Diphenylamine |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | A.Md Apriliani Kusuma Wardhani |
Date Deposited: | 28 Sep 2022 07:31 |
Last Modified: | 28 Sep 2022 07:31 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/31123 |
Actions (login required)
View Item |