GEOLOGI DAN STUDI HUBUNGAN BATUAN DASAR TERHADAP MOBILITAS UNSUR SCANDIUM DI ZONA LATERIT BERDASARKAN DATA CORE HILL “A” DAN HILL “B” KECAMATAN KAWASI, PULAU OBI, HALMAHERA SELATAN, PROVINSI MALUKU

YUNISA, NAURA ATTHAYA (2022) GEOLOGI DAN STUDI HUBUNGAN BATUAN DASAR TERHADAP MOBILITAS UNSUR SCANDIUM DI ZONA LATERIT BERDASARKAN DATA CORE HILL “A” DAN HILL “B” KECAMATAN KAWASI, PULAU OBI, HALMAHERA SELATAN, PROVINSI MALUKU. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.

	Text ABSTRAK_111180119_NAURA_ATT.PDF Download (58kB)
	Text DAFTAR_PUSTAKA_111180119_NA.PDF Download (12kB)
	Text DRAFT_SKRIPSI_FULL_11118011.PDF Restricted to Repository staff only Download (11MB)
	Text LEMBAR_PENGESAHAN_111180119.PDF Download (192kB)
	Text COVER_111180119_NAURA_ATTHA.PDF Download (96kB)
	Text DAFTAR_ISI_111180119_NAURA_.PDF Download (171kB)

Abstract

vi
GEOLOGI DAN STUDI HUBUNGAN BATUAN DASAR TERHADAP
MOBILITAS UNSUR SCANDIUM DI ZONA LATERIT
BERDASARKAN DATA CORE HILL “A” DAN HILL “B”
KECAMATAN KAWASI, PULAU OBI, HALMAHERA SELATAN,
PROVINSI MALUKU
SARI
NAURA ATTHAYA YUNISA
111.180.119
Letak administratif daerah penelitian berada pada Kecamatan Kawasi,
Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku. Lokasi penelitian
berada pada Hill A dan B, masuk dalam wilayah eksplorasi Izin Usaha
Penambangan (IUP) PT. Trimegah Bangun Persada. Berdasarkan pengamatan
citra daerah telitian, satuan geomorfologi tersusun atas bentukasal denudasional
meliputi Bentuklahan Bukit Terisolir (D1), Lereng Bergelombang (D2), dan
Lereng Denudasi (D3), serta bentukasal antropogenik meliputi bentuklahan Pit
(A1) dan bentukasal fluvial meliputi bentuklahan Tubuh Sungai (F1). Stratigrafi
daerah telitian dari tua ke muda tersusun oleh Satuan Peridotit Obi, Satuan
Serpentinite Obi, Satuan Piroksenit Obi, dan Satuan Peridotit Terserpentinisasi
Obi. Kontrol struktur berdasarkan kelurusan yang diamati memiliki arah orientasi
mayor barat laut-tenggara dan orientasi minor berarah timur laut-barat daya.
Pengolahan data sekunder dilakukan untuk mengetahui hubungan jenis batuan
dasar terhadap mobilitas unsur Scandium, meliputi analisis kandungan geokimia
unsur titik bor. Analisis geokimia untuk mengetahui kandungan elemen mayor
dan minor didapat melalui uji XRF (X-Ray Fluoresence) seperti Ni, CaO, MgO,
Al2O3 dan Fe2O3, Analisis kandungan geokimia unsur tanah jarang dilakukan pada
uji ICP-MS guna mengetahui konsentrasi unsur Sc. Sedangkan untuk mengetahui
jenis batuan dasar dilakukan analisis petrografi melalui sayatan tipis batuan dasar
sampel core dan uji XRD untuk mengetahui mineral primer dan sekunder yang
hadir pada zona laterit. Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan total kadar
Sc pada Hill A dan B. Kadar Sc zona limonit Hill A memiliki kadar 200-500 ppm,
dan nikel di saprolit kurang dari cut off grade Ni sebesar 2%, sebaliknya kadar Sc
di Hill B dengan total kadar 40-55 ppm dengan kadar nikel diatas 2%. Adanya
korelasi kuat dari mobilitas unsur Sc terhadap unsur Al2O3 dan Fe2O3 di zona
laterit yang ditunjukkan dengan tren positif dan mobilitas unsur Sc terhadap unsur
Ni dan MgO dengan tren negatif disebabkan karena pengkayaan Sc dipengaruhi
oleh substitusi atau adsorpsi unsur Fe3+ dan Al3+ sebagai pembawa unsur Sc. Jenis
batuan dasar pembawa unsur Scandium merupakan batuan piroksenit kaya mineral
piroksen klino dengan kelimpahan Ca, dan Al tinggi, kemudian mengalami proses
laterisasi dan pengkayaan Sc berikatan dengan mineral goethite pada zona limonit.
Kata kunci: geologi, laterit, batuan dasar, Scandium, Obi.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	geologi, laterit, batuan dasar, Scandium, Obi.
Subjects:	Q Science > QE Geology
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	28 Sep 2022 03:40
Last Modified:	28 Sep 2022 03:40
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/31110

Actions (login required)

View Item