Handika, Erdin Tri (2022) GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK LATERIT NIKEL BERDASARKAN MINERALOGI BATUAN DASAR DAN GEOKIMIA DAERAH ROUTA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN ROUTA, KABUPATEN KONAWE, PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.
Text
Daftar Pustaka_Erdin Tri Handika_111.170.030.pdf Download (352kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan_Erdin Tri Handika_111.170.030.pdf Download (490kB) |
|
Text
Cover Skripsi_Erdin Tri Handika_111.170.030.pdf Download (215kB) |
|
Text
Daftar Isi_Erdin Tri Handika_111.170.030.pdf Download (450kB) |
|
Text
Skripsi Full_Erdin Tri Handika_111.170.030.pdf Restricted to Repository staff only Download (33MB) |
|
Text
Abstrak_Erdin Tri Handika_111.170.030.pdf Download (286kB) |
Abstract
vi
GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK LATERIT NIKEL BERDASARKAN
MINERALOGI BATUAN DASAR DAN GEOKIMIA DAERAH ROUTA
DAN SEKITARNYA, KECAMATAN ROUTA, KABUPATEN KONAWE,
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SARI
Erdin Tri Handika
111.170.030
Daerah penelitian berada pada Daerah Routa dan sekitarnya yang secara administratif berada
di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada wilayah eksplorasi
PT. Sulawesi Cahaya Mineral, TBK. Lokasi penelitian secara geografis berada pada UTM WGS84
Zona 51 S dengan koordinat X: 366854 m – 369850 m dan Y: 9668363 m – 9671353 m.
Geomorfologi pada daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan bentuk asal, yaitu bentuk asal
denudasional, bentuk asal fluvial, dan bentuk asal struktural. Bentuk asal denudasional terdiri dari
tiga bentuklahan, yaitu Bukit Denudasional (D1), dan Morfologi Bergelombang (D2). Bentuk asal
fluvial terdiri dari empat bentuklahan, yaitu Tubuh Sungai (F1), Dataran Limpah Banjir (F2),
Dataran Terisolir (F3), dan Rawa (F4). Bentuk asal struktural terdiri dari satu bentuklahan, yaitu
Lembah Struktural (S1). Daerah penelitian terdapat tiga satuan batuan, dan endapan alluvial. Tiga
satuan batuan yang terdiri dari Satuan Peridotit Routa, Satuan Serpentinit Routa yang berumur
Kapur (Rusmana, E., 1993) dan Satuan Konglomerat Routa yang berumur Miosen – Pliosen
(Panggabean, H., & Surono, 2011). Terakhir merupakan Endapan Aluvial yang terdiri dari material
lepas berumur resen. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian terdapat empat
jenis struktur yaitu kekar tarik berisi mineral serpentin. Kekar gerus dengan orientasi baratlaut�tenggara dan utara-selatan. Selain itu terdapat shear dan gash fracture dengan arah umum dari
shear fracture adalah N131⁰E/80⁰ dan gash fracture adalah N226⁰E/58⁰, yang merupakan bagian
dari Sesar Routa 1 dengan nama reverse right slip fault, kemudian terdapat Sesar Routa 2 dengan
nama left slip fault memiliki nilai shear fracture N192⁰E/71⁰ dan gash fracture N134⁰E/76⁰, serta
terdapat struktur geologi yang diperkirakan yaitu sesar turun.
Mengetahui karakteristik endapan nikel laterit dilakukan pemetaan permukaan atau surface
mapping, pemetaan bawah permukaan atau sub-surface mapping dengan dilakukan pemboran
untuk mengetahui kondisi bawah permukaan, serta pengolahan statistik data berupa data geokimia
vii
unsur MgO, SiO2, Al2O3, Fe, Ni, MnO, Co, dan Cr2O3. Dari data tersebut diketahui pada daerah
penelitian didominasi oleh Satuan Peridotit Routa dimana memiliki kandungan mineral olivin dan
ortho-piroksen berdasarkan analisa petrografi sehingga pengkayaan kadar Ni yang dihasilkan pada
zona laterit tinggi. Daerah penelitian terdapat zona laterit yang tebal dan lengkap dimana terdapat
zona tanah penutup terdiri dari Top Soil (SO), dan Ferricrete (FE), zona limonit terdiri dari
Ferrigenous Zone (FZ), Transported limonite (TL), Limonite (LM), zona saprolit terdiri dari
Ferrigenous Saprlote (FS), Saprolite (SP), Rocky Saprolite (RS), Saprolite Rock (SR), zona batuan
dasar atau bedrock. Berdasarkan data pemboran terdapat zona limonit yang tebal dengan
kandungan mineral berupa hematit, goethit, mangan, maghemit, dan beberapa ditemukan urat
silika atau silica boxwork merupakan penciri endapan nikel oxide atau oksida dan pada zona
saprolit ditemukan mineral garnierit serta mineral serpentin merupakan penciri endapan nikel
laterit hydrous Mg-Silicate. Berdasarkan korelasi data pemboran terdapat zona laterit tebal
terbentuk pada morfologi yang datar – landai sedangkan zona laterit tipis terbentuk pada daerah
yang miring hingga curam.
Kata Kunci: Routa, Nikel, Laterit, Karakteristik, Mineral, Batuan Dasar, Geokimia, Sulawesi
Tenggara
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Routa, Nikel, Laterit, Karakteristik, Mineral, Batuan Dasar, Geokimia, Sulawesi Tenggara |
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 23 Sep 2022 02:45 |
Last Modified: | 23 Sep 2022 02:45 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/31013 |
Actions (login required)
View Item |