TEKNIK KONSERVASI MATA AIR UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DUSUN KEDIWUNG, KALURAHAN MANGUNAN, KAPANEWON DLINGO, KABUPATEN BANTUL, DIY

Raisa, Salma Ayunda Nur (2022) TEKNIK KONSERVASI MATA AIR UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DUSUN KEDIWUNG, KALURAHAN MANGUNAN, KAPANEWON DLINGO, KABUPATEN BANTUL, DIY. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.

	Text B. COVER.pdf Download (218kB)
	Text C. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (439kB)
	Text D. ABSTRAK.pdf Download (389kB)
	Text 19 Sept_Salma Ayunda N R_114180013.pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB)
	Text E. DAFTAR ISI.pdf Download (274kB)
	Text G. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (354kB)

Abstract

xiv
TEKNIK KONSERVASI MATA AIR UNTUK KEBUTUHAN AIR
BERSIH DI DUSUN KEDIWUNG, KAPANEWON MANGUNAN,
KALURAHAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL, DIY
Oleh
Salma Ayunda Nur Raisa
114180013
INTISARI
Dusun Kediwung memiliki tiga mata air yaitu Mata Air Pancuran, Mata Air
Kediwung, dan Mata Air Gumelem sebagai sumber air utama digunakan untuk
kegiatan sehari-hari. Selama musim kemarau, terdapat penurunan kuantitas pada
ketiga mata air. Dusun Kediwung pernah mengalami kemarau panjang sehingga
dibutuhkan konservasi mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Tujuan
penelitian ini dilakukan guna mengetahui karakteristik mata air dan daerah imbuhan,
mengetahui potensi mata air, serta mengetahui arahan konservasi yang tepat untuk
mata air dan daerah imbuhan. Penelitian ini mengacu pada salah satu poin yang ada
pada Sustainable Development Goals atau SDGs mengacu poin 6 yaitu menjamin
ketersediaan air bersih (fresh water) dan sanitasi (sanitation) yang berkelanjutan bagi
semua orang. Hal ini diperuntukkan dalam meningkatkan pembangunan sosial
ekonomi dan lingkungan hidup serta memenuhi kebutuhan air.
Metode penelitian menggunakan metode survey dan pemetaan, metode
volumetrik, wawancara, pengolahan data kuantitatif, uji laboratorium, serta metode
sampling dengan purposive sampling. Hasil dari penelitian diketahui bahwa ketiga mata air adalah mata air tahunan
secara kuantitas, ketiga mata air adalah mata air rekahan, secara debit Pancuran dan
Kediwung kelas VI sedangkan Gumelem kelas VIII. Kualitas ketiga mata air baik
namun terdapat beberapa parameter yang tidak sesuai dengan baku mutu yaitu,
parameter TSS pada ketiga mata air, Total Coliform pada Kediwung melewati batas,
dan DO di bawah batas minimum pada Kediwung dan Gumelem. Ketiga mata air
apabila dimasak berkerak, artinya terdapat parameter kesadahan yang terkandung pada
mata air akibat dari pelarutan kandungan yang terdapat pada batugamping. Hasil uji
kualitas air hujan parameter yang melewati hanya TSS. Potensi air hujan secara
kuantitas baik karena memiliki intensitas hujan dengan klasifikasi hujan sedang. Mata
air hanya memenuhi kebutuhan air bersih sebanyak 35.000 L/hari, namun masih
kekurangan air bersih sebanyak 11.900 L/hari. Konservasi yang dilakukan pada daerah
imbuhan adalah dengan membuat guludan dan tutupan mulsa organik, pembuatan
bangunan penangkap air hujan dan filtrasi menggunakan media zeolit untuk mengatasi
kesadahan.
Kata Kunci: mata air, SDGs, karakteristik mata air, konservasi mata air,
PAH.

xv
SPRING CONSERVATION TECHNIQUES FOR CLEAN WATER
NEEDS IN KEDIWUNG VILLAGE, MANGUNAN VILLAGE,
DLINGO DISTRICT, BANTUL REGENCY, DIY
By
Salma Ayunda Nur Raisa
114180013
ABSTRACT
Kediwung village has three springs, their names are; Kediwung Spring,
Pancuran Spring and Gumelem Spring as the main water source that used for daily
activities. During the drought season, the quantity of the springs is decreasing.
Kediwung village has experienced a long dry season therefore it is required
conservation for the springs to qulifying the clean water. The purpose of this study
intended to determine the characteristics of springs and recharge areas, discovering
a potential of springs, also to establish an appropriate direction regarding to the
conservation of the springs and recharge areas. This research refers to one of the
points contained in the Sustainable Development Goals or SDGs point 6 to the goal of
ensuring the availability of clean and sustainable sanitation for everyone. It aims to
increase socio-economic and environmental development as well as to meet water
needs.
The research method that used are survey and mapping methods, volumetric
methods, interviews, quantitative data processing, laboratory tests, and sampling
methods with purposive sampling.
The result of the research is shown that the three wellsprings are the annual
springs by quantity. The three wellsprings are fractured, discharged from Pancuran
and Kediwung level VI, while Gumelem is level VII. The quality of the three springs is
defined good however there are several parameters that are not running in accordance
of the quality standards, it is TSS parameter from the three wellsprings. The Total
Coliform in Kediwung exceeds the limit, and DO is below the minimum limit for
Kediwung and Gumelem. When the three wellsprings are cooked they become crusty,
by all means there are hardness parameters contained in the springs as an effect of
the dissolution of the content contained in the limestone. TSS is the only outcome that
passed by the quality test. The quantity of rain is fine as it has the intensity by a
moderate classification. The wellspring comply only for 35.000 Liter/day, the
wellsprings still need to comply 11.900 Liter/day. Conservation that has done in
affixation area was making mounds, organic mulch cover, building a construction to
harvest rain, as well filtration using zeolite media to overcome hardness. Keywords: springs, SDGs, characteristics of springs, springs conservation,
rainwater reservoir.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	springs, SDGs, characteristics of springs, springs conservation, rainwater reservoir.
Subjects:	H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	22 Sep 2022 02:53
Last Modified:	22 Sep 2022 02:53
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/30995

Actions (login required)

View Item