PENGARUH PEMBERIAN SEKAM, BIOCHAR SEKAM DAN ABU SEKAM TERHADAP SIFAT KIMIA DAN KEHARAAN PADA LATOSOL

Rehngenana, Rehngenana (2022) PENGARUH PEMBERIAN SEKAM, BIOCHAR SEKAM DAN ABU SEKAM TERHADAP SIFAT KIMIA DAN KEHARAAN PADA LATOSOL. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 1. SkripsiFull_134160122_Rehngenana..pdf] Text
1. SkripsiFull_134160122_Rehngenana..pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of 2. Cover_134160122_Rehngenana.pdf] Text
2. Cover_134160122_Rehngenana.pdf

Download (383kB)
[thumbnail of 4. Lembar Pengesahan_134160122_Rehngenana.pdf] Text
4. Lembar Pengesahan_134160122_Rehngenana.pdf

Download (184kB)
[thumbnail of 6. Daftar Pustaka_134160122_Rehngenana.pdf] Text
6. Daftar Pustaka_134160122_Rehngenana.pdf

Download (279kB)
[thumbnail of 3. Abstrak_134160122_Rehngenana.pdf] Text
3. Abstrak_134160122_Rehngenana.pdf

Download (157kB)

Abstract

iv
PENGARUH PEMBERIAN SEKAM, BIOCHAR SEKAM DAN ABU SEKAM
TERHADAP SIFAT KIMIA DAN KEHARAAN
PADA LATOSOL
Oleh : Rehngenana
Dibimbing oleh :Miseri Roeslan Afany dan Djoko Mulyanto
ABSTRAK
Latosol merupakan tanah yang telah mengalami pelapukan yang intensif dan
perkembangan tanah lanjut sehingga telah terjadi pelindian unsur basa, bahan organik
dan silika dengan meninggalkan sesquioksida berwarna merah (Darmawijaya, 1990).
Tanah ini memiliki kesuburan yang rendah dan banyak mengandung Fe dan Al
sehingga bersifat masam. Penambahan sekam, biohar sekam dan abu sekam
diharapkan dapat memperbaiki sifat kimia serta ketersediaan hara pada Latosol.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta menentukan bentuk
penggunaan sekam dan dosis yang terbaik terhadap sifat kimia (c-organik, pH dan
KTK) dan ketersediaan hara (N, P dan K) pada Latosol. Metode penelitian
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor yang terdiri
dari 10 aras perlakuan yaitu kontrol, sekam, biochar dan abu sekam yang masing�masing terdiri dari 3 dosis, yaitu 15 ton/ha, 30 ton/ha dan 45 ton/ha, tiap perlakuan
diulang tiga kali dengan waktu inkubasi 2 bulan. Parameter pengamatan meliputi pH
H2O, Kapasitas Tukaran Kation (KTK), C-organik, N-tersedia, P-tersedia dan K�tersedia. Analisis data menggunakan Sidik Ragam, untuk menguji perbedaan antar
rerata perlakuan digunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan jenjang
nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sekam berpengaruh nyata
dalam meningkatkan K-tersedia dari 71 ppm menjadi 109.66 ppm. Pemberian biochar
sekam berpengaruh nyata meningkatkan pH 5 menjadi 6.4, N-tersedian 24.3 ppm
menjadi 113.55 ppm dan P-tersedia 1 ppm menjadi 3.16 ppm, pemberian abu sekam
berpengaruh meningkatan pH 5 menjadi 6.2. Perlakuan sekam S3 45ton/ha
berpengaruh terhadap peningkatan K-tersedia, perlakuan biochar sekam S6 27ton/ha
berpengaruh terhadap peningkatan pH H2O, N-tersedia dan P-tersedia, serta perlakuan
abu sekam S9 11.25ton/ha berpengaruh terhadap peningkatan pH H2O.
kata kunci : abu sekam, biochar, keharaan, latosol, sekam dan sifat kimia
v
THE EFFECT OF APPLICATION HUSK, HUSK BIOCHAR AND HUSK
ASH ON CHEMICAL AND NUTRITIONAL PROPERTIES
IN LATOSOL
By : Rehgenana
Supervised by :Miseri Roeslan Afany and Djoko Mulyanto
ABSTRAK
Latosols are soils that have undergone intensive weathering and advanced soil
development resulting in leaching of alkaline elements, organic matter and silica by
leaving red sesquioxides (Darmawijaya, 1990). Rice husks can be used in the form of
roasted husks or raw husks (not burned). Raw husk as a growing medium that contains
potassium (K) needed by plants. Biochar is a soil enhancer that can provide many
benefits in improving soil quality and providing nutrients in the soil. Rice husk ash is
a solid residue from the combustion of organic matter (biomass) that does not undergo
evaporation which plays a role in increasing the pH. The aim of the study was to
determine the form of use of husks and the best dosage for chemical properties (c�organic, pH and CEC) and nutrient availability (N, P and K). The research method
used the Rancangan Acak Lengkap (RAL) method with 1 fatorial, namely the type of
soil enhancer which consisted of 10 levels of treatment, namely control, husk, biochar
and husk ash, each of which consisted of 3 doses, namely 15 tons/ha, 30 tons/day. ha
and 45 tons/ha, each treatment was repeated three times with an incubation time of 2
months. Observation parameters include pH H2O, Cation Exchange Capacity (CEC),
C-organic, N-available, P-available and K-available. Analysis of the data using the
Variety Print, to test the difference between the treatment means used the Duncan
Multiple Range Test (DMRT) test with a significant level of 5%. The results showed
that the administration of husk had a significant effect in increasing available K from
71 ppm to 109.66 ppm. Giving husk biochar significantly increased pH 5 to 6.4, N�available 24.3 ppm to 113.55 ppm and P-available 1 ppm to 3.16 ppm, giving husk ash
had an effect on increasing pH 5 to 6.2. S3 45ton/ha husk ash treatment had an effect
on increasing available K, S6 27ton/ha husk biochar treatment had an effect on
increasing H2O, N available and P available, S9 11.25ton/ha husk ash treatment had
an effect on H2O increase pH level.
keywords : biochar, chemical, husk, husk ash, latosol and nutrient properties

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: biochar, chemical, husk, husk ash, latosol and nutrient properties
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 31 Aug 2022 07:03
Last Modified: 31 Aug 2022 07:03
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/30836

Actions (login required)

View Item View Item