OPTIMISASI METODE DELIKUIFIKASI INJEKSI KIMIA (SURFACTANT) “S” PADA SUMUR GAS “X” PT VICO INDONESIA

SAPUTRA, M. YOANDRA (2013) OPTIMISASI METODE DELIKUIFIKASI INJEKSI KIMIA (SURFACTANT) “S” PADA SUMUR GAS “X” PT VICO INDONESIA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of COVER ANDRA.pdf]
Preview
Text
COVER ANDRA.pdf

Download (166kB) | Preview
[thumbnail of RINGKASAN ANDRA.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN ANDRA.pdf

Download (62kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR  ISI ANDRA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI ANDRA.pdf

Download (139kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN
Salah satu problem produksi sumur gas adalah terakumulasinya sejumlah
liquid didasar sumur akibat terjadinya penurunan kemampuan gas untuk
mengangkat cairan atau disebut dengan liquid loading. Jika liquid terakumulasi di
dasar sumur akan menyebabkan gas tidak bisa terproduksi yang menyebabkan
sumur harus ditutup. Pada sumur gas X telah mengalami liquid loading sejak
tanggal 21 oktober 2010 dimana pada saat itu laju alir gas sudah berada dibawah
laju alir kritisnya dimana laju alirnya hanya 0.501 MMSCFD sedangkan laju
kritisnya sebesar 0.574
Oleh sebab itu maka dilakukan metode delikuifikasi yaitu dengan injeksi
kimia (surfactant) kedalam sumur dengan tujuan menurunkan tegangan
permukaan dan membentuk foam, sehingga liquid dapat terangkat kepermukaan
dan laju produksi gas meningkat.
Uji penurunan tegangan dilakukan di laboraturium, dimana surfactant
dicampur dengan air formasi dengan sensitivitas 10, 20, 30, 40, 50, 60 dan 70
GPD. Dimana skala pencampuran diturunkan menjadi skala lab yaitu dimana 10
GPD surfactant sama dengan 5 ml sampel surfactant, sedangkan air formasi
sebesar 10 BLPD sama dengan 200 ml. Lalu kemudian dari hasil pencampuran
kemudian dihitung 3 parameter seperti tegangan permukaan, densitas dan
viskositas. Hal ini dilakukan karena surfactant mempengaruhi ketiga parameter
tersebut, adapun parameter lain yang berubah ialah luas ukuran tubing akibat
adanya capilary string, namun perubahan ini akan konstan selama dilakukan
injeksi. Perubahan ukuran tubing ialah ID tubing 3 ½ “ dikurangi dengan OD
capilary string ¼ “, yaitu 2.992 in – 0.25 in = 2.742 in. Air formasi memiliki nilai
densitas 62.34 lb/ft3, tegangan permukaan 65.98 dyne/cm, dan viskositas 1.788 cp.
Sedangkan surfactant memiliki densitas 62.815 lb/ft3, tegangan permukaan 24.377
dyne/cm, dan viskositas 1.760 cp. Dari hasil pencampuran dengan laju injeksi
10,20,30,40,50,60 dan 70 GPD maka nilai densitas berturut-turut ialah 62.715,
62.727, 62.746, 62.765, 62.777, 62.79, dan 62.8 lb/ft3. Untuk tegangan permukaan
ialah 57.74, 35.54, 31.11, 30.23, 28.90, 28.90, dan 28.91 dyne/cm. Sedangkan
viskositas ialah 1.769, 1.771, 1.777, 1.778, 1.881, 1.989, 2.016 cp.
Hasil perhitungan kehilangan tekanan sepanjang tubing dengan metode
Hagedorn and Brown untuk membuat kurva Vertical Lift Performance (VLP) lalu
diplot dengan kurva IPR maka didapat untuk injeksi 10, 20,30, 40, 50, 60, dan 70
GPD maka menghasilkan laju produksi gas berturut – turut sebesar 0.478, 0.528,
0.542, 0.562, 0.585, 0.56, dan 0.585 MMSCFD. Meskipun sudah dilakukan
injeksi surfactant, namun lama kelamaan seiring dengan penurunan tekanan
reservoar, maka kurva VLP tidak lagi berpotongan dengan IPR yang mana berarti
sumur akan mati. Apabila sudah terjadi kondisi seperti ini, maka optimasi sumur
yang dilakukan ialah cyclic well. Yaitu dengan membuka tutup sumur dengan
selang waktu tertentu dengan tujuan build-up pressure sumur untuk dapat
mengangkat cairan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > T Technology (General)
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 07 Jun 2016 01:17
Last Modified: 07 Jun 2016 01:17
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3066

Actions (login required)

View Item View Item