UJI LABORATORIUM PENENTUAN KOMPOSISI FORMULA DEMULSIFIER UNTUK DITERAPKAN PADA LAPANGAN LIMAU BARAT DI PT FARCA RISA SEJAHTERA

AL FAYYADL, MUHAMMAD NAJMI (2022) UJI LABORATORIUM PENENTUAN KOMPOSISI FORMULA DEMULSIFIER UNTUK DITERAPKAN PADA LAPANGAN LIMAU BARAT DI PT FARCA RISA SEJAHTERA. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 2. Abstrak_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf] Text
2. Abstrak_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf

Download (9kB)
[thumbnail of 1. Skripsi Fulltext_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf] Text
1. Skripsi Fulltext_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of 3. Cover_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf] Text
3. Cover_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf

Download (94kB)
[thumbnail of 4. Lembar Pengesahan_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf] Text
4. Lembar Pengesahan_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf

Download (532kB)
[thumbnail of 5. Daftar Isi_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf] Text
5. Daftar Isi_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf

Download (40kB)
[thumbnail of 6. Daftar Pustaka_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf] Text
6. Daftar Pustaka_113170083_Muhammad Najmi Al-Fayyadl.pdf

Download (73kB)

Abstract

vii
RINGKASAN
Stasiun pengumpul utama Limau Barat (SPU) terdapat pada wilayah Muara
Enim. SPU ini mendapat minyak dari beberapa SP yaitu SP 2, SP 3, SP 8, SP 11,
SP Belimbing, dan SP Booster Niru. Minyak yang diproduksikan pada lapangan ini
mempunyai masalah emulsi berjenis water in oil yang tidak dapat dipisahkan oleh
separator saja, oleh karena itu diperlukan chemical demulsifier dengan komposisi
yang sesuai untuk mengatasi masalah emulsi pada lapangan Limau Barat. Batas
kandungan air maksimum yang diijinkan adalah 0.5%. Emulsi pada minyak dapat
menimbulkan kerusakan pada peralatan misalnya karat, sehingga emulsi harus
segera diatasi dengan salah satu caranya menggunakan demulsifier yang tepat,
Pengambilan sampel fluida minyak dan air formasi dilakukan pada flowline
dekat kepala sumur pada SP-A (SP Belimbing) dan SP-B (SP 11), minyak juga
diambil dari Pit pada SP-C (SPU Limau Barat). Pengujian untuk menentukan
demulsifier dilakukan dengan metode kombinasi thermal dan kimia menggunakan
prosedur bottle test. Pertama dilakukan identifikasi emulsi yang terdapat dalam
minyak, langkah kedua yaitu pengujian kandungan emulsi dalam minyak, langkah
ketiga melakukan penentuan perbandingan jumlah air formasi dan minyak dalam
sampel emulsi. Langkah ketiga seleksi demulsifier pada minyak SP-A (SP
Belimbing), SP-B (SP 11) dan SP-C (SPU) tambah minyak Pit berdasarkan kriteria
interface, water drop dan clear. Langkah keempat melakukan formulasi dari
demulsifier yang lolos seleksi untuk SP Belimbing, SP 11 dan SPU ditambah
minyak Pit. Langkah kelima melakukan penentuan dosis untuk penggunaan
demulsifier pada SP Belimbing, SP 11 dan SPU ditambah minyak Pit. Langkah
keenam yaitu pengujian BS&W pada sampel yang sudah ditambahkan formula
akhir untuk mengetahui kinerja formula baru.
Hasil pengujian kandungan emulsi dari uji separator dan divalidasi dengan uji
BS&W pada SP-A (SP Belimbing) adalah 7%, sedangkan pada SP-B (SP 11) adalah
8% dan pada SP-C (SPU) adalah 8%. Formula demulsifier yang didapat dari hasil
pengujian untuk SP-A (SP Belimbing) adalah N-BEL dengan konsentrasi
demulsifier kode SA-4 (10%), kode SA-10 (10%) dan kode SA-12 (80%); formula
N-11 untuk SP-B (SP 11) dengan konsentrasi demulsifier kode SA-5 (10%), kode
SA-7 (80%) dan kode SA-12 (10%); dan formula N-SPU untuk SP-C (SPU) dengan
konsentrasi demulsifier kode SA-5 (30%) dan kode SA-10 (70%). Dosis yang
digunakan pada skala laboratorium untuk tiga formula tersebut adalah 30 ppm atau
0.126 ml untuk setiap 100 ml fluida. Penerapan dosis yang perlu diinjeksikan pada
lapangan SP-A (SP Belimbing) dengan perkiraan produksi sebesar ±2000 BOPD,
adalah 2.52 GPD. Sedangkan dosis yang perlu diinjeksikan untuk SP-B (SP 11)
dengan produksi ±3000 BOPD adalah 3.78 GPD. Pada SP-C (SPU). Banyaknya
formula N-SPU yang perlu diinjeksi pada SP-C (SPU) dengan produksi ±5000
BOPD adalah 6.3 GPD. Titik injeksi dilakukan pada outlet aliran minyak pada
separator pada SP Belimbing, SP 11 dan SPU Limau Barat.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 16 Aug 2022 02:45
Last Modified: 16 Aug 2022 02:45
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/30657

Actions (login required)

View Item View Item