GEOLOGI DAN ANALISIS PENGARUH KEHADIRAN AIR TANAH TERHADAP KERENTANAN GERAKAN MASSA DI DAERAH KENALAN SEKITARNYA, KECAMATAN BOROBUDUR, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH

SIAHAAN, BOI HARIS H. (2022) GEOLOGI DAN ANALISIS PENGARUH KEHADIRAN AIR TANAH TERHADAP KERENTANAN GERAKAN MASSA DI DAERAH KENALAN SEKITARNYA, KECAMATAN BOROBUDUR, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf] Text
Abstrak_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf

Download (71kB)
[thumbnail of Cover_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf] Text
Cover_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf

Download (88kB)
[thumbnail of Daftar Isi_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf] Text
Daftar Isi_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf

Download (98kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf] Text
Daftar Pustaka_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf

Download (138kB)
[thumbnail of Pengesahan_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf] Text
Pengesahan_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf

Download (996kB)
[thumbnail of Skripsi Full_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf] Text
Skripsi Full_111180032_Boi Haris H Siahaan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (35MB)

Abstract

Daerah Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dan daerah
sekitarnya berada pada morfologi lereng datar hingga curam dengan litologi
penyusun batuan berupa dominasi material vulkanik dengan kondisi yang sudah
lapuk, sehingga daerah ini rawan terhadap bencana gerakan massa. Curah hujan
yang tinggi dan pengaruh muka air tanah pada daerah ini menjadi pemicu terjadinya
tanah longsor. Daerah penelitian tersusun atas Satuan breksi andesit Kaligesing
(Oligosen Akhir – Miosen Awal), Satuan lava andesit Kaligesing (Oligosen Akhir
– Miosen Awal), Satuan batugamping Jonggrangan (Miosen Akhir), Satuan
endapan koluvium (Holosen), dan Satuan endapan alluvial (Holosen). Adapun
struktur geologi yang berkembang berupa struktur kekar dan sesar. Analisis
kestabilan lereng dilakukan terhadap 6 lereng, dengan hasil 3 lereng stabil, dan 3
lereng labil. Zonasi kerentanan gerakan massa dibuat berdasarkan beberapa
parameter, termasuk kedalaman muka air tanah, dan dihasilkan tiga zona tingkat
kerentanan gerakan massa. Zona dengan tingkat kerentanan rendah berada di Desa
Sidoharjo, Giripurno, Giritengah, dan Tuksongo, pada daerah ini muka air tanah
berada pada kedalaman >20, dan terdapat 6 kejadian longsor. Tingkat kerentanan
sedang berada di Desa Banjarharjo, Kenalan, Bigaran, Karanganyar, Tanjungsari,
Banjarsari, pada daerah ini muka air tanah berada pada kedalaman 7-25m, dan
terdapat 21 kejadian longsor. Tingkat kerentanan tinggi berada di Desa Banjarharjo,
Kenalan, Bigaran, Karanganyar, Tanjungsari, Banjarsari, pada daerah ini
kedalaman muka air tanah berada pada kedalaman <7m, dan terdapat 38 kejadian
longsor. Muka air tanah berperan besar dalam menurunkan nilai faktor keamanan
lereng. Proporsi kejadian longsor banyak terjadi pada daerah dengan muka air tanah
rendah/dangkal dan pada sistem akuifer antar butir.
Kata kunci : geologi, hidrogeologi, gerakan massa, kestabilan lereng, zonasi

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: geologi, hidrogeologi, gerakan massa, kestabilan lereng, zonasi
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 05 Aug 2022 08:02
Last Modified: 05 Aug 2022 08:05
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/30554

Actions (login required)

View Item View Item