YULIYANTO, VIAN EKO (2022) KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. CIPTAKRIDATAMA JOBSITE PT.TIA, KABUPATEN TANAH BUMBU, KALIMATAN SELATAN. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.
Text
COVER_112170085_VIAN EKO YULIYANTO.pdf Download (59kB) |
|
Text
DAFTAR ISI_112170085_VIAN EKO YULIYANTO.pdf Download (100kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN_112170085_VIAN EKO YULIYANTO.pdf Download (90kB) |
|
Text
RINGKASAN_112170085_VIAN EKO YULIYANTO.pdf Download (74kB) |
|
Text
SKRIPSI_112170085_VIAN EKO YULIYANTO.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
1
an ini dilakukan pada tambang terbuka PT. Ciptakridatama jobsite
PT. Tunas Inti Abadi yang berlokasi di daerah Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Penggunaan metode tambang terbuka pada suatu sistem penambangan sangat
dipengaruhi oleh keadaan cuaca, terutama hujan. Dimana air limpasan yang
mengalir masuk ke area penambangan dapat mengganggu jalannya kegiatan
penambangan. Maka dari itu perlu dilakukan adanya kajian sistem penyaliran
tambang agar kegiatan penambangan dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan analisis data curah hujan dengan menggunakan distiribusi
gumbell selama periode 2013-2020. Didapat data curah hujan harian maksimal
sebesar 305 mm dengan curah hujan rencana 209,12 mm/hari dan intensitas yang
dihitung dengan rumus mononobe didapatkan nilai 33,34 mm/jam. Periode ulang
hujan yang digunakan adalah 5 tahun dengan resiko hidrologi sebesar 95,62%. Luas
daerah tangkapan hujan pada daerah penelitian dibagi menjadi 4 daerah dengan
luasan wilayah sebagai berikut : DTH 1 = 1,11 km2
; DTH 2 = 1,19 km2
; DTH 3 =
0,73 km2 dan DTH 4 = 3,01 km2
. Debit air limpasan pada daerah tangkapan hujan
sebesar DTH 1 = 4,13 m3
/detik; DTH 2 = 8,79 m3
/detik; DTH 3 = 6,09 m3
/detik
dan DTH 4 = 25,09 m3
/detik.
Pada daerah penelitian upaya penanganan air pada kegiatan penambangan
menggunakan metode mine drainage dan mine dewatering. Terdapat setidaknya 4
saluran terbuka dengan 3 diantaranya dinilai masih belum optimal. Sedangkan
untuk gorong-gorong, Pada gorong-gorong tengah dan selatan perlu ditambahkan
setidaknya 1 line gorong-gorong lagi. Hal ini dikarenakan debit air yang mengalir
melalui gorong-gorong lebih besar daripada kapasitas yang ada saat ini. Untuk
kapasitas ceruk yang direkomendasikan berdasarkan dari debit air yang masuk
dengan kapasitas pompa yang ada adalah 280.343 m3 dengan dimensi panjang
permukaan ceruk = 185 m, lebar permukaan ceruk = 173 m, panjang dasar ceruk =
173 m, lebar dasar ceruk = 162 m, kedalaman = 10 m. Pada tempat penelitian
terdapat 3 buah pompa dengan jenis yang berbeda dengan rincian 2 pompa Selwood
HH200HS dan 1 pompa Sykes FPB 300. Masing-masing pompa memiliki debit
sebesar 659,57 m3
/jam, 589,44 m3
/jam dan 752.04 m3
/jam. Head total masing�masing pompa adalah 101 m, 99 m, 105 m. Pompa bekerja selama 22 jam/hari.
Kolam pengendapan terdiri dari 4 kompartemen yang telah memenuhi kapasitas
yang dibutuhkan. Lama waktu yang dibutuhkan untuk pengerukan kolam jika
pengerukan dilakukan saat volume padatan mencapai 25% adalah tiap 30 hari untuk
kompartemen 1, 430 hari atau 14 bulan sekali untuk kompartemen 2, 1.458 hari
atau 48 bulan sekali untuk kompartemen 3, dan 11.270 hari atau 375 bulan sekali
untuk kompartemen 4
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tambang terbuka pada suatu sistem penambangan sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, terutama hujan. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 04 Jul 2022 02:14 |
Last Modified: | 04 Jul 2022 02:16 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/30228 |
Actions (login required)
View Item |