SKENARIO PENINGKATAN RECOVERY FACTOR PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG SOLUTION GAS DENGAN INJEKSI KOMBINASI POLIMER-AIR

PRILLA, PUTRI (2022) SKENARIO PENINGKATAN RECOVERY FACTOR PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG SOLUTION GAS DENGAN INJEKSI KOMBINASI POLIMER-AIR. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK_113160005_PUTRI_PRI.PDF] Text
ABSTRAK_113160005_PUTRI_PRI.PDF

Download (34kB)
[thumbnail of LEMBAR_PENGESAHAN_113160005.PDF] Text
LEMBAR_PENGESAHAN_113160005.PDF

Download (727kB)
[thumbnail of SKRIPSI_FULLTEXT_113160005_.PDF] Text
SKRIPSI_FULLTEXT_113160005_.PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of COVER_113160005_PUTRI_PRILL.PDF] Text
COVER_113160005_PUTRI_PRILL.PDF

Download (147kB)
[thumbnail of DAFTAR_ISI_113160005_PUTRI_.PDF] Text
DAFTAR_ISI_113160005_PUTRI_.PDF

Download (230kB)
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA_113160005_PU.PDF] Text
DAFTAR_PUSTAKA_113160005_PU.PDF

Download (146kB)

Abstract

Reservoir solution gas drive sering disebut juga sebagai reservoir depletion
drive. Pada reservoir jenis ini tenaga pendorongnya berasal dari gas yang terbebaskan
dari minyak karena adanya perubahan fasa hidrokarbon, yang semula fasa cair menjadi
fasa gas selama penurunan tekanan reservoir, serta tidak adanya tudung gas mula-mula.
Gas yang semula larut dalam zona minyak kemudian terbebaskan lalu mengembang
dan kemudian akan mendesak minyak dan terproduksi secara bersamaan. Air yang
diproduksikan dari reservoir ini sangat sedikit bahkan hampir tidak ada. Hal ini karena
reservoir jenis ini sifatnya terisolir, sehingga meskipun terdapat connate water tetapi
hampir tidak dapat diproduksi atau ikut terproduksi bersama minyak. Dengan demikian
untuk reservoir jenis ini pada tahap teknik produksi primernya akan meninggalkan
residual oil yang cukup besar. Untuk kembali memproduksikan minyak yang tertinggal
diperlukan suatu metode guna mempengaruhi tekanan atau sifat fisik sistem fluida
reservoirnya. Pada tahun 2021 direncanakan suatu metode pengurasan minyak tahap
lanjut yang dimulai dari skenario injeksi air dan dilanjutkan injeksi polimer, yang
diharapkan mampu memperbaiki sifat fluida pendorong sehingga dapat meningkatkan
perolehan minyak. Polimer dapat meningkatkan viskositas fluida pendorong dan dapat
memperbaiki perbandingan mobilitas antara air-minyak, hal ini akan meningkatkan
efisiensi penyapuan dari fluida pendorong. Efektivitas injeksi polimer terhadap
peningkatan efisiensi penyapuan dipengaruhi oleh heterogenitas reservoir dan
perbandingan mobilitas.
Sebelum melakukan injeksi polymer perlu dilakukan screening criteria polimer
terlebih dahulu untuk memperoleh minyak yang optimum, tidak hanya memperoleh
minyak dari suatu lapangan tetapi juga dapat menghemat biaya pengeluaran agar tidak
ada terjadinya pemborosan dalam pembelian bahan-bahan yang nantinya digunakan
untuk dilaksanakannya EOR.Tahapan-tahapan simulasi reservoir dalam studi ini, yaitu:
persiapan data berupa model geologi, data karakteristik reservoir, data SCAL/RCAL,
data initial condition dan data produksi , pengolahan data, input data ke simulasi
viii
reservoir, pembuatan model disini digunakan hipotetik model, membuat beberapa
skenario penginjeksian polimer dengan injeksi air, injeksi polimer secara kontinue dan
injeksi polimer kombinasi kemudian melakukan sentivitas konsentrasi polimer. Injeksi
polimer yang dilakukan secara terus menerus dan dilakukan variasi injeksi kombinasi
secara bergantian air dan polimer selama 2 tahun, 5 tahun dan 1 tahun untuk melihat
efek dari polimernya, kemudian memilih skenario yang terbaik, membuat kesimpulan
dan dilakukan penulisan laporan.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan untuk mendapatkan skenario
terbaik. Perlu dilakukan beberapa skenario dimulai dari skenario injeksi air lalu
skenario I sampai skenario III menginjeksikan polimer dengan konsentrasi 0.1 lb/bbl,
0.2 lb/bbl, 0.3 lb/bbl secara kontinue. Pada skenario IV sampai skenario VI dilakukan
variasi injeksi polimer secara bergantian air dan polimer dalam waktu dua tahun secara
bergantian, lima tahun secara bergantian, dan satu tahun secara bergantian dengan
konsentrasi 0.1 lb/bbl. Skenario IV adalah skenario terbaik yang didapat dengan variasi
kombinasi injeksi antara air dan polimer karena lebih ekonomis hingga akhir kontrak.
Hasil kumulatif produksi minyak sebesar 563.15 MSTB, RF 53 %. Pada skenario VI
dengan konsentrasi 0.1 lb/bbl dilakukan satu tahun secara bergantian air dan polimer
mendapatkan hasil kumulatif produksi minyak sebesar 564.96 MSTB dengan RF 53
%. Pada skenario II dan skenario III yang menggunakan konsentrasi lebih besar senilai
0.2 lb/bbl didapati hasil komulatif produksi minyak 518.39 MSTB dan RF 49%.
Skenario III dengan konsentrasi polimer 0.3 lb/bbl komulatif minyak senilai 511.51
MSTB dan RF 48% didapati mengalami penurunan. Hal ini bisa terjadi karena adanya
pengaruh adsorpsi yang membuat performa kinerja polimer tidak optimum. Adsorpsi
adalah fenomena yang terjadi karena adanya interaksi antara molekul polimer dan
batuan sehingga menyebabkan molekul polimer dapat tertarik oleh batuan yang
membuat konsentrasi polimer berkurang. Berkurangnya konsentrasi polimer akan
menyebabkan penurunan kinerja polimer.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Adsorpsi adalah fenomena yang terjadi karena adanya interaksi antara molekul polimer dan batuan sehingga menyebabkan molekul polimer dapat tertarik oleh batuan
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 23 May 2022 03:21
Last Modified: 21 Nov 2022 01:21
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/29848

Actions (login required)

View Item View Item