GEOLOGI DAN EVALUASI KESTABILAN LERENG PADA TAMBANG TERBUKA NIKEL DESA KEUNO, KECAMATAN PETASIA TIMUR, KABUPATEN MOROWALI UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGAH

RAMAZEN, TUBAGUS IRFAN (2022) GEOLOGI DAN EVALUASI KESTABILAN LERENG PADA TAMBANG TERBUKA NIKEL DESA KEUNO, KECAMATAN PETASIA TIMUR, KABUPATEN MOROWALI UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGAH. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (298kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA-2.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA-2.pdf

Download (401kB)
[thumbnail of DRAFT+LAMPIRAN TUGAS AKHIR TUBAGUS IRFAN R.pdf] Text
DRAFT+LAMPIRAN TUGAS AKHIR TUBAGUS IRFAN R.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (16MB)
[thumbnail of HALAMAN PENGESAHAN.pdf] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (304kB)
[thumbnail of JUDUL.pdf] Text
JUDUL.pdf

Download (310kB)

Abstract

GEOLOGI DAN EVALUASI KESTABILAN LERENG
PADA TAMBANG TERBUKA NIKEL
DESA KEUNO, KECAMATAN PETASIA TIMUR,
KABUPATEN MOROWALI UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGAH
SARI
TUBAGUS IRFAN RAMAZEN
111.160.116
Lokasi penelitian secara administratif berada pada daerah Desa Keuno, Kecamatan
Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Desa Keuno berada
pada UTM WGS84 Zona 51S dengan X = 331325 - 332487 dan Y = 9758849 - 9759777.
Secara geografis daerah ini terletak pada : 121°28’59”-121°29’37” Bujur Timur dan 02°10’21”
- 02°10’51” Lintang Selatan. Lokasi penelitian termasuk ke dalam daerah pertambangan PT.
Bukit Makmur Istindo Nikeltama.
Penelitian ini membahas perihal kestabilan lereng pada lokasi pengamatan. Lereng
aktual membutuhkan perhatian yang lebih, dikarenakan daerah pertambangan merupakan
berada pada daerah perbukitan yang memiliki beberapa lereng yang cukup curam dan
berbahaya. Khususnya pada lokasi penelitian yang pernah mengalami kejadian longsor yang
pada tahun 2019 saat musim hujan terjadi, akibat dari kejadian tersebut membuat resah para
pekerja tambang dan merugikan perusahaan. Serta pada lokasi penelitian ini, terdapat lahan
yang direncanakan akan dibuka sebagai target penambangan yang baru. Oleh karena itu,
evaluasi kestabilan lereng dan rencana konstruksi lereng harus dilakukan dengan seksama oleh
peneliti.
Data primer yang didapatkan peneliti merupakan hasil dari melakukan pemetaan
geologi permukaan, dan data sekunder di dapatkan melalui data bor eksplorasi perusahaan.
Dengan data - data tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari kondisi
geomorfologi lokasi penelitian, kondisi geologi lokasi penelitian, dan kondisi geologi teknik
lokasi penelitian menggunakan metode kesetimbangan batas umum pada software SLIDE 6.0.
Pada kegiatan analisis, peneliti membuat tiga penampang lereng aktual yang untuk dievaluasi
kestabilan lerengnya, lalu penentuan material properties dari penampang tersebut didasarkan,
oleh dua kriteria keruntuhan yang berbeda, yaitu kriteria keruntuhan Mohr Coulomb dan
kriteria keruntuhan Generalized Hoek and Brown. Serta untuk mendapatkan hasil yang
optimum, peneliti membutuhkan metode yang mempertimbangkan kesetimbangan gaya dan
kesetimbangan momen pada lereng, oleh karena itu digunakanlah metode menurut
Morgenstern - Price. Setelah itu, dari hasil penelitian tersebut akan diketahui kelas kestabilan
lerengnya, yang dikategorikan berdasarkan nilai Faktor Keamanan menurut Bowles (1991).
Geomorfologi daerah telitian dibagi menjadi dua bentuk asal dan tiga bentuk lahan yang
terdiri dari Bentuk Lahan Bukit Denudasional (D1), Bentuk Lahan Lereng Denudasional (D2),
dan Bentuk Lahan Bukaan Tambang (A1). Stratigrafi daerah telitian dibagi menjadi dua satuan
Litodemik tak resmi, yaitu Satuan Peridotit dan Satuan Serpentinit, yang berumur Kapur Awal
- Kapur Akhir menurut Simandjuntak, dkk (1993). Struktur geologi yang berkembang pada
daerah telitian adalah struktur sesar dan kekar, dengan hasil analisis struktur kekar memiliki
arah tegasan relatif Barat – Timur, sedangkan pada analisis sesar didapatkan nama jenis sesar
yaitu Left Slip Fault dan Right Reverse Slip Fault menurut Rickard (1972).
Menurut analisis, hasil yang diperoleh peneliti mengatakan bahwa 1 lereng aktual yang
berada pada daerah aktif kegiatan tambang merupakan lereng labil / tidak stabil dengan nilai
Faktor Keamanan sebesar < 1 berdasarkan Bowles (1991), sedangkan pada lereng aktual daerah
rencana lahan penambangan baru merupakan lereng yang cenderus kritis yang memiliki nilai
Faktor Keaman > 1,25. Maka dari itu, diperlukan rekomendasi lereng yang bisa digunakan
sebagai acuan lereng buatan pada lokasi penelitian, yang diharapkan dapat mementingkan
keamanan kegiatan penambangan mengingat keamanan lereng aktual yang kurang baik jika
dibiarkan begitu saja. Setelah peneliti melakukan Trial and Error untuk menentukan geometri
lereng yang stabil untuk digunakan pada lokasi penelitian, ditemukan bahwa dengan
menggunakan geometri : Sudut Bench Face Angle 55o
, Lebar Bench 3,5 meter, dan Jarak antara
Cresh and Toe 6 meter, lereng buatan tersebut memiliki nilai Faktor Keamanan sebesar > 1,2
menurut Bowles (1991), yang berarti merupakan lereng stabil dan cukup menguntungkan bagi
perusahaan, serta dapat diterapkan pada seluruh lokasi penampang lereng yang sebelumnya
sudah di evaluasi.
Kata Kunci : Geologi, Nikel, Laterit, Kestabilan Lereng, Slide 6.0

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Geologi, Nikel, Laterit, Kestabilan Lereng, Slide 6.0
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 22 Apr 2022 04:22
Last Modified: 27 Sep 2022 01:16
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/29625

Actions (login required)

View Item View Item