GEOLOGI DAN STUDI HUBUNGAN BATUAN DASAR TERHADAP KUALITAS ENDAPAN NIKEL LATERIT PADA PIT “ STRADA”, KECAMATAN POMALAA, KABUPATEN KOLAKA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SAMPE, HENRI (2021) GEOLOGI DAN STUDI HUBUNGAN BATUAN DASAR TERHADAP KUALITAS ENDAPAN NIKEL LATERIT PADA PIT “ STRADA”, KECAMATAN POMALAA, KABUPATEN KOLAKA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of SKRIPSI.pdf] Text
SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (25MB)
[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (104kB)
[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (85kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (113kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (79kB)
[thumbnail of HALAMAN PENGESAHAN.pdf] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (122kB)

Abstract

Daerah penelitian berada pada pit “Strada” yang secara administratif berada di
Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara
geografis berada pada UTM WGS Zona 51 S dengan koordinat X : 347300 m –
348300 m dan Y : 9537090 m – 9535790 m.
Geomorfologi daerah telitian terdiri dari Satuan Bentuk Asal Denudasional yang
terdiri dari Lereng Denudasional (D1), Satuan Bentuk Asal Antropogenik yang
terdiri dari Jalan Hauling (H1), Pit (H2), Lahan Reklamasi (H3), Bukit Disposal
(H4), Bukit Bekas Tambnag (H5), Sump (H6), dan Satuan Bentuk Asal berupa
Tubuh Sungai (F1).
Daerah telitian termasuk dalam kompleks ultramafik yang berumut Kapur (Ade
Kadarusman, 2004 terdiri dari tiga satuan litodem, antara lain Satuan Peridotit
Pomalaa, Satuan Serpentinit Pomalaa, dan Satuan Dunit Pomalaa. Satuan Peridotit
Pomalaa merupakan satuan yang dominan dijumpai pada daerah telitian dimana
menempati luasan 65%, Satuan Serpentinit Pomalaa menempati 30% luasan, dan
Satuan Dunit Pomalaa menempati luasan 5%.
Struktur geologi pada daerah telitian terdiri dari shear joint dengan orientasi
Utara – Selatan, Barat daya – Timur laut, Tenggara – Barat laut. Terdapat struktur
berupa shear shear fracture dan gash fracture dengan arah N240˚E/57˚dan
N131˚E/75˚serta kelurusan yang diinterpretasi dari kontur dengan arah kelurusan
N220˚E. Hasil dari analisa streografis ditemukan bidang sesar N220˚E/52˚ dan rake
sebesar 13˚ dengan pergerakan kiri, dengan nama sesar left slip fault
(Rickard,1972). Pada LP 40 terdapat struktur geologi berupa shear shear fracture
dan gash fracture dengan arah umum N288˚E/72˚dan N306˚E/74˚serta breksiasi
sesar N30˚E. Hasil dari analisa streografis ditemukan bidang sesar N030˚E/69˚ dan
rake sebesar 17˚ dengan pergerakan kiri, dengan nama sesar left slip fault
(Rickard,1972).
Untuk mengetahui hubungan batuan dasar terhadap kualitas endapan nikel
laterit, maka di lakakukan pengambilan data primer dengan metode pemetaan
geologi dan data sekunder berupa geokimia unsur Ni, Fe, SiO2, dan MgO. Hasil
dari pengolahan data tersebut diketahui Satuan peridotit merupakan satuan yang
memiliki kualitas endapan nikel laterit yang lebih baik dibanding satuan serpentinit.
Juga dapat diketahui bahwa jenis batuan dasar sangat mempengaruhi kualitas
endapan nikel laterit dimana litologi yang berbeda akan menghasilkan kadar unsur
yang berbeda.
Kata Kunci : Nikel, Laterit, Batuan Dasar

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Nikel, Laterit, Batuan Dasar
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 20 Apr 2022 04:47
Last Modified: 20 Apr 2022 04:47
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/29587

Actions (login required)

View Item View Item