SANAN, JEFRIANUS (2012) MODEL REKLAMASI PASCATAMBANG PADA BLOK I PT.TIMOR MARMER INDUSTRY (PT.TMI) STUDI KASUS: DESA TEBA TIMUR, KECAMATAN BIBOKI TANPAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NUSA TENGGARA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
Intisari.pdf Download (76kB) | Preview |
Abstract
PT.Timor Marmer Indusry (PT.TMI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan marmer. Lokasi penambangan berada di Gunung Niba-niba, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, dengan luas wilayah tambang sekitar 50 Ha. Kawasan tersebut merupakan kawasan hutan produksi terbatas, oleh karena itu perlu upaya untuk mempertahankan fungsi hutan dan lahan yang ada sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Jumlah ketersediaan tanah pucuk di areal penimbunan yang minim, membutuhkan suatu rekayasa dalam penataan lahan untuk mengimbangi jumlah tanah pucuk (top soil) yang tersedia dengan luas lahan reklamasi. Desain permodelan reklamasi menggunakan rekayasa sistem pot alam pada lahan terbuka seluas 3,9 Ha. Tanah pucuk yang digunakan berasal dari areal pembersihan lahan. Model penataan pot tanam pada lereng akan didesain berupa jenjang atau terasering untuk memudahkan dalam merevegetasi lahan. Lubang pot dengan ukuran 50 cm x 50 cm akan diisi dengan bahan organik atau pupuk kompos untuk memacu tingkat kesuburan tanah. Pemilihan media tanam seperti jati dan marungga dinilai cocok dengan kondisi tanah di lokasi penelitian yang akan reklamasi. Kondisi lahan yang kering dengan curah hujan yang minim sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam mereklamasi lahan. Dengan demikian, pemilihan media tanam seperti jati dinilai cocok karena dapat tumbuh dan berkembang pada lahan yang kering tanpa membutuhkan air dalam jumlah yang banyak. Kata kunci: model reklamasi, revegetasi, system pot, tanah pucuk/top soil PT.Timor Marmer Industry (PT.TMI) is a company engaged in the mining of marble. Location of mine is Niba-niba mountain, regency of Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, with an area of mine about 50 Ha. The area is a limited production forest area, therefore it is necessary efforts to maintain the forest and the land is so carrying capacity, productivity and its role in maintaining the life support system is maintained. Total availability of top soil in landfill areas is minimal, requiring an engineering in landscaping to offset the amount of top soil are available with land reclamation. Design engineering system modeling using reclaimed natural pot on an open land area of 3.9 hectares. The top soil is derived from clearing areas. Model structuring plant pot on the slopes will be designed in the form of levels or terraces to facilitate in merevegetasi land. Pot hole the size of 50 cm x 50 cm is filled with organic matter or compost to boost soil fertility. The selection of growing media such as teak and marungga corresponds to the soil conditions at the sites to be reclaimed. Dry land conditions with minimal rainfall greatly affect the success in reclaiming the land. Thus, the selection of growing media such as teak is considered suitable because it can grow and thrive on dry land without the need for large amounts of water. Keywords: reclamation model, revegetation, pot system, top soil
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 02 Jun 2016 06:36 |
Last Modified: | 02 Jun 2016 06:36 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2890 |
Actions (login required)
View Item |