ANALISIS KESTABILAN LERENG GUNA MENGOPTIMALKAN DESAIN PIT BOTTOM PHASE 7 PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA KABUPATEN SUMBAWA BARAT NUSA TENGGARA BARAT

Dwinagara, Barlian and Titisariwati, Indun and Faturrahman, Dimas Prast (2020) ANALISIS KESTABILAN LERENG GUNA MENGOPTIMALKAN DESAIN PIT BOTTOM PHASE 7 PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA KABUPATEN SUMBAWA BARAT NUSA TENGGARA BARAT. Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta, Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
15. Hsl uji - ANALISIS KESTABILAN LERENG GUNA MENGOPTIMALKAN DESAIN PIT BOTTOM PHASE 7.pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

PT. Amman Mineral Nusa Tenggara yang berlokasi di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu perusahaan tambang terbuka dengan metode open pit. Seiring dengan Phase penambangan yang terus bergerak kea rah bawah menyebabkan luas pit bottom semakin menyempit dan akan menghambat proses penambangan, oleh karena itu diperlukan pengoptimalan pada desain pit bottom,salah satu caranya dengan menegakkan lereng yang belum mengalami penambangan. Penegakkan pada lereng berdampak pada menurunnya kestabilan lereng dibanding pada saat tahap awal perancangan geometri lereng, sehingga diperlukan analisis untuk menentukan rekomendasi penegakan maksimal yang dapat diterapkan secara aman. Kestabilan lereng umumnya dinyatakan dengan dengan nilai Faktor Keamanan (FK) yang diperoleh dari Metode Kesetimbangan Batas dan Metode Probabilistrik yang didasarkan pada perhitungan probabilitas kelongsoran (PF) lereng. Probabilitas kelongsoran lereng ditentukan dari adanya variasi nilai parameter masukan yang selanjutnya akan menghasilkan variasi nilai FK lereng. Hasil analisis kestabilan dengan pendekatan faktor keamanan, penegakan lereng memiliki pengaruh tidak terlalu tinggi dengan tingkat penurunan rata-rata 2,79% yang disebabkan oleh penurunan berat total irisan dan kenaikan tekanan pori. Sementara pengaruh penegakkan dengan pendekatan probabilitas kelongsoran menunjukkan pengaruh tidak terlalu tinggi dengan kenaikan probabilitas kelongsoran rata-rata 1,71% yang disebabkan perubahan presentase lebar irisan dan standard deviasi. Mengacu pada Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEN/2018 dengan batas nilai FK > 1,1 dan PF < 5% maka ditentukan nilai bench face angle maksimal yang mungkin untuk diterapkan yaitu BFA 76o.

Item Type: Other
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: DR. Ir. MT BARLIAN DWINAGARA
Date Deposited: 11 Mar 2022 08:37
Last Modified: 11 Mar 2022 08:37
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/28501

Actions (login required)

View Item View Item