GEOLOGI GUNUNGAPI DAN STUDI BATUAN VULKANIK DAERAH NGEBEL DAN SEKITARNYA, KABUPATEN PONOROGO, PROVINSI JAWA TIMUR

MUHAMMAD, RICHZKEY (2021) GEOLOGI GUNUNGAPI DAN STUDI BATUAN VULKANIK DAERAH NGEBEL DAN SEKITARNYA, KABUPATEN PONOROGO, PROVINSI JAWA TIMUR. Diploma thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
B. Cover.pdf

Download (141kB) | Preview
[img]
Preview
Text
C. Halaman persetujuan.pdf

Download (240kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D. Abstrak.pdf

Download (117kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E. Daftar isi.pdf

Download (463kB) | Preview
[img]
Preview
Text
F. Daftar Pustaka.pdf

Download (236kB) | Preview
[img] Text
A. Skripsi_Richzkey Muhammad_111160187_Teknik Geologi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (112MB)

Abstract

Daerah penelitian secara administratif terletak di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Pada skripsi ini dibahas tentang geologi gunungapi dan studi batuan vulkanik dan keterkaitan terhadap potensi panas bumi di daerah Ngebel. Menggunakan data sekunder peneliti terdahulu, analisa topografi, analisa petrografi serta analisa geokimia XRF sebagai data dasar dalam kajian kali ini didapatkanlah beberapa hasil sebagai berikut. Daerah telitian termasuk bentuk asal vulkanik dengan rincian lima bentuk lahan atau satuan morfologi. Adapun satuan morfologi tersebut ialah: Maar (V1), Lereng Vulkanik (V2), Kubah Vulkanik (V3), Perbukitan Vulkanik(V4). Selanjutnya untuk pola pengaliran daerah telitian termasuk pola pengaliran parallel dan radial. Stratigrafi daerah telititan dari tua ke muda terdiri dari 4 gumuk, yaitu Gumuk Jeding terdiri dari 2 satuan, Gumuk Kemlandingan terdiri dari 3 satuan, Gumuk Manyutan terdiri dari 3 satuan, dan Gumuk Ngebel terdiri dari 7 satuan, yang secara keseluruhan berumur pleistosen awal. Secara sederhana genesa pembentukan komplek Gunung Wilis dimulai dengan setting tektonik dan struktur di sepanjang pulau jawa. Hal ini menyebabkan aktivitas magmatisme di daerah telitian berjalan dengan baik adapun rekahan rekahan celah di daerah telitian akbibat proses tektonik memudahkan migrasi magma dari dapur magma utama membentuk dapur dapur magma yg lebih kecil. Batuan lava sendiri diperkirakan muncul dominan pada saat fase konstruktif gunungapi dengan tipe letusan efusif atau intensitas letusan cenderung lemah. Hasil analisis petrografi batuan menunjukkan kehadiran mineral fenokris memperlihatkan perubahan komposisi gunungapi dari basa ke arah asam, dan terdapat tekstur pilotaxitic penciri aliran lava. Sedangkan analisis geokimia batuan menunjukkan mayoritas batuan berjenis Basaltic-andesit dan dasit dengan klasifikasi seri magma termasuk kalk-alkali dan lingkungan tektonik convergen, island arc calcalkaline, untuk tipe letusan dari gumuk jeding adalah bertipe letusan strombloian dan 3 gumuk lainnya bertipe vulkanian. Sedangkan untuk potensi positif daerah telitian berupa geowisata hasil proses vulkanik disekitar gunungapi, dan selain itu juga ditemukan indikasi potensi energi panas bumi di daerah telitian yang di tunjukkan dengan munculnya manifestasi permukaan panas bumi berupa mata air panas dengan suhu ±70’C dan kandungan fluida berjenis air klorida dan mud pool dengan suhu ±80’C, sedangkan potensi negatif berupa rawannya terjadi bencana longsor.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 18 Feb 2022 07:17
Last Modified: 18 Feb 2022 07:17
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/28435

Actions (login required)

View Item View Item