SANTOSO, ALVIN DWI TRISNA (2022) LATAR BELAKANG KUDETA PEMERINTAHAN PRESIDEN REPUBLIK SUDAN OMAR HASSAN AL-BASHIR TAHUN 2019. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
COVER.pdf Download (469kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA (1).pdf Download (517kB) | Preview |
Preview |
Text
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .pdf Download (242kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (191kB) | Preview |
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (272kB) | Preview |
Text
skripsi-lengkap.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Omar Hassan Al-Bashir merupakan seorang Kolonel Militer yang mendapatkan
posisi sebagai Presiden Republik Sudan setelah mengkudeta pemerintahan sebelumnya
yaitu pemerintahan Perdana Menteri Sadiq Al-Mahdi yang dipilih secara demokratis
pada tahun 1989. Sejak awal memerintah, Omar Hassan Al-Bashir menerapkan
kebijakan membatasi kebebasan pers dan kebebasan berekspresi untuk
mempertahankan pemerintahannya ia juga menerapkan Hukum Syariah sebagai hukum
negara. pada saat ia memimpin terjadi beberapa konflik di Republik Sudan seperti
konflik Darfur, pemisahan diri Sudan Selatan dan tuduhan pelanggaran Hak Asasi
Manusia. Konflik dalam negeri yang terjadi tidak membuat ia kehilangan suara dalam
pemilihan umum. selama empat periode berturut-turut ia dapat memenangkan
pemilihan umum yang menjadikan Omar Hassan Al-Bashir sebagai sebuah rezim
pemerintahan terlama dalam sejarah Republik Sudan. Omar Hassan Al-Bashir berhasil
berkuasa selama 30 tahun hingga akhirnya digulingkan oleh Jenderal Awad Mohamed
Ahmed Ibn Auf pada 11 April 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar
belakang mengapa Omar Hassan Al-Bashir dapat digulingkan setelah 30 tahun
berkuasa. Penelitian ini menggunakan teori Krisis Legitimasi oleh Lucian Pye dan teori
kudeta oleh Samuel P. Huntington untuk menjelaskan apa yang melatarbelakangi
terjadinya kudeta dan bagaimana kudeta terjadi pada pemerintahan Omar Hassan AlBashir.
Kata Kunci: Omar Hassan Al-Bashir, Kudeta, Krisis Legitimasi, Republik Sudan,
Afrika
THE BACKGROUND OF COUP D’ETAT OF PRESIDENT REPUBLIC OF
SUDAN OMAR HASSAN AL-BASHIR IN 2019
ABSTRACT
Omar Hassan Al-Bashir is a Military Colonel who got the position of President
of the Republic of Sudan after he overthrew the previous government, namely the
democratically elected government of Prime Minister Sadiq Al-Mahdi in 1989. Since
the beginning of his reign, Omar Hassan Al-Bashir implemented a policy of limiting
press freedom and freedom of expression to defend his government. He also applies
Sharia Law as state law. During his leadership, there were several conflicts in the
Republic of Sudan such as the Darfur conflict, the secession of South Sudan, and
allegations of human rights violations. The domestic conflict that occurred did not
make him lose his vote in the general election. For four consecutive terms, he won the
general election which made Omar Hassan Al-Bashir the longest-running regime in the
history of the Republic of Sudan. Omar Hassan Al-Bashir succeeded in ruling for 30
years until finally being overthrown by General Awad Mohamed Ahmed Ibn Auf on
April 11, 2019. This study aims to find out the background of why Omar Hassan AlBashir can be overthrown after 30 years in power. This study uses the Legitimacy Crisis
theory by Lucian Pye and the coup theory by Samuel P. Huntington to explain what
was behind the coup and how the coup occurred in the government of Omar Hassan
Al-Bashir.
Keywords: Omar Hassan Al-Bashir, coup d'etat, Legitimacy Crisis, Republic of
Sudan, Africa
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Omar Hassan Al-Bashir, Kudeta, Krisis Legitimasi, Republik Sudan, Afrika |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 19 Jan 2022 05:45 |
Last Modified: | 14 Sep 2022 04:46 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/27828 |
Actions (login required)
View Item |