GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI DAERAH MENJING DAN SEKITARNYA, KECAMATAN JENAWI, KABUPATEN KARANGANYAR, PROVINSI JAWA TENGAH

SIANIPAR, ARTHUR ARNENDO (2022) GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI DAERAH MENJING DAN SEKITARNYA, KECAMATAN JENAWI, KABUPATEN KARANGANYAR, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak_111170093_Arthur Arnendo Sianipar.pdf]
Preview
Text
Abstrak_111170093_Arthur Arnendo Sianipar.pdf

Download (22kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka_111170093_Arthur Arnendo Sianipar.pdf]
Preview
Text
Daftar Pustaka_111170093_Arthur Arnendo Sianipar.pdf

Download (86kB) | Preview
[thumbnail of Halaman Pengesahan_111170093_Arthur Arnendo Sianipar.pdf]
Preview
Text
Halaman Pengesahan_111170093_Arthur Arnendo Sianipar.pdf

Download (572kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Isi_111170093_Arthur Arnendo Sianipar.pdf]
Preview
Text
Daftar Isi_111170093_Arthur Arnendo Sianipar.pdf

Download (61kB) | Preview
[thumbnail of Cover_111170093_Arthur Arnendo Sianipar.pdf]
Preview
Text
Cover_111170093_Arthur Arnendo Sianipar.pdf

Download (105kB) | Preview
[thumbnail of Skripsi-Full-111170093-Arthur-Arnendo-Sianipar (1).pdf] Text
Skripsi-Full-111170093-Arthur-Arnendo-Sianipar (1).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (42MB)

Abstract

v
GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI
DAERAH MENJING DAN SEKITARNYA,
KECAMATAN JENAWI, KABUPATEN KARANGANYAR,
PROVINSI JAWA TENGAH
SARI
Arthur Arnendo Sianipar
111.170.093
Secara administrassi daerah penelitian berada di Desa Menjing dan
sekitarnya, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Secara geografis berada pada UTM zona 49S koordinat 510500 mE-515500 mE
dan 9164000 mN-9169000 mN dengan luasan daerah penelitian sebesar 25 km2.
Berdasarkan analisis aspek geomorfologi, pola pengaliran di daerah
penelitian dapat dibagi menjadi pola pengaliran paralel, subparalel, dan
subdendritik. Sedangkan pembagian bentuk lahan terdiri dari Lembah Vulkanik
(V1), Perbukitan Struktural (S1), Lembah Sesar (S2), dan Tubuh Sungai (F1).
Stratigrafi daerah penelitian mengacu pada penaman satuan tak resmi
menurut Sandi Stratigrafi Indonesia. Penamaan satuan didasari oleh dominasi
litologi dan nama formasi regional menurut Sampurno dan Samodra (1997).
Sehingga, stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda terdiri atas satuan breksi
laharik Panggang (Oligosen-Miosen), satuan batupasir tuffan Dayakan (Miosen
Tengah), satuan batugamping klastik Wonosari (Miosen Akhir), satuan breksi
polimik Cendono (Pliosen), satuan endapan laharik Lawu (Pleistosen), dan satuan
endapan aluvial (Holosen). Satuan breksi laharik Panggang memiliki hubungan
selaras dengan satuan batupasir tuffan Dayakan. Satuan breksi laharik Panggang
dan satuan batupasir tuffan Dayakan memiliki hubungan tidak selaras dengan
satuan batugamping klastik Wonosari. Satuan batupasir tuffan Dayakan dan satuan
batugamping klastik Wonosari memiliki hubungan tidak selaras dengan satuan
breksi polimik Cendono. Satuan endapan laharik Lawu memiliki hubungan tidak
selaras dengan satuan yang lebih tua.
Struktur geologi di daerah penelitian meliputi kedudukan perlapisan, kekar
gerus, dan sesar. Berdasarkan analisis deskriptif struktur kekar didapatkan pada 4
lokasi pengamatan. Analisis kinematik kekar didapatkan arah tegasan utama di
daerah penelitian berarah relatif utara timurlaut-selatan baratdaya. Analisis dinamik
kekar menjelaskan bahwa tegasan yang bekerja merupakan tegasan turunan dari
proses subduksi di selatan Pulau Jawa yang berlangsung sejak Kala Oligosen.
Berdasarkan analisis deskriptif struktur sesar didapatkan pada 24 lokasi
pengamatan. Analisis kinematik struktur sesar menghasilkan pergerakan yaitu sesar
mendatar kanan, mendatar kiri, naik, dan turun. Dimana sesar tersebutvi
dikelompokkan dalam 6 sistem sesar yaitu Sesar Anjak (thrust fault), Sesar
Lempong dan Menjing, Sesar Pelang Wetan dan Tunggulrejo, Sesar Sumberejo,
Sesar Watukutil 1 dan Watukutil 2, dan Sesar Oroombo. Berdasarkan analisis
dinamik terdapat tiga sesar utama yang mengontrol sesar lainnya yaitu Sesar Anjak,
Sesar Lempong, dan Sesar Menjing. Ketiga sesar ini terbentuk akibat dari proses
subduksi di selatan Pulau Jawa yang berlangsung sejak Kala Oligosen. Selanjutnya,
Sesar Lempong dan Menjing akan mempengaruhi terbentuknya Sesar Pelang
Wetan, Sesar Tunggulrejo, Sesar Sumberejo, Sesar Watukutil 1, Sesar Watukutil 2,
dan Sesar Oroombo. Sesar-sesar tersebut juga akan menghasil sesar-sesar
penyertanya.
Kata Kunci: Gunung Lawu, kekar, sesar, analisis struktur geologi, sesar anjak
(thrust fault)

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Gunung Lawu, kekar, sesar, analisis struktur geologi, sesar anjak (thrust fault)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 18 Jan 2022 06:22
Last Modified: 19 Sep 2022 01:22
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/27815

Actions (login required)

View Item View Item