Meningkatkan Nilai Ekonomis Bahan Menjadi Produk Inovatif dan Menjadi Ciri Khas Dusun Dengan Pendanpingan Manajerial Pada Kelompok Tangan "Melati" Dusun Krikilan Tegaltirto Berbah Sleman

Siswanti, Yuni and Utami, Yekti Meningkatkan Nilai Ekonomis Bahan Menjadi Produk Inovatif dan Menjadi Ciri Khas Dusun Dengan Pendanpingan Manajerial Pada Kelompok Tangan "Melati" Dusun Krikilan Tegaltirto Berbah Sleman. In: Prosiding Meningkatkan Nilai Ekonomis Bahan Menjadi Produk Inovatif dan Menjadi Ciri Khas Dusun Dengan Pendanpingan Manajerial Pada Kelompok Tangan Melati Dusun Krikilan Tegaltirto Berbah Sleman.pdf 2, Yogyakarta.

[thumbnail of Prosiding Meningkatkan Nilai Ekonomis Bahan Menjadi Produk Inovatif dan Menjadi Ciri Khas Dusun Dengan Pendanpingan Manajerial Pada Kelompok Tangan Melati Dusun Krikilan Tegaltirto Berbah Sleman.pdf]
Preview
Text
Prosiding Meningkatkan Nilai Ekonomis Bahan Menjadi Produk Inovatif dan Menjadi Ciri Khas Dusun Dengan Pendanpingan Manajerial Pada Kelompok Tangan Melati Dusun Krikilan Tegaltirto Berbah Sleman.pdf

Download (491kB) | Preview

Abstract

Analisis Situasi
Salah satu kegiatan utama sebagian ibu ibu di Dusun Krikilan (kelompok
“Melati”)adalah membuat kerajinan tangan. Mereka yang mengerjakan ini adalah yang
tidak memiliki pekerjaan utama di luar rumah. Dari waktu ke waktu, kesadaran untuk
menjadi mandiri dan membantu ekonomi keluarga, menjadi alasan mereka untuk
mewujudkan keinginannya berwirausaha. Beberapa kerajinan tangan yang sudah
dikerjakan diantaranya adalah: membuat sulam pita (sudah dimulai dan dibina oleh
penulis sejak tahun 2012, membuat tas, dompet dan sebagainya dari tali rajut, membuat
batik jumput (dari tahun 2015), membuat tas dari bahan flanel (mulai tahun 2015),
membuat hantaran manten (dari tahun 2013), membuat kerajinan untuk ruangan
pesta/acara tertentu (dari bunga segar dan daun kelapa), dan sebagainya.
Semua bahan baku untuk membuat kerajinan tangan tersebut, sebenarnya
mudah didapat dan sebagian juga bisa diperoleh dari wilayah sekitar. Dari bahan-bahan
tersebut, total bahan baku dan biaya produksi yang tidak cukup besar, ternyata mampu
dijual dengan harga yang lumayan tinggi, hingga 50-100% .
Seiring berjalannya waktu, ternyata tidak semua ibu-ibu yang menjalankan
usaha sendiri-sendiri tersebut, tetap rajin dan aktif berproduksi.Sebagian dari mereka
beranggapan bahwa hasil kerajinan tangan yang mereka buat, tidak cepat menghasilkan
uang/penghasilan, sementara kebutuhan hidup semakin meningkat. Apabila
diperhatikan, hasil kerajinan ibu ibu di dusun Krikilan, Desa Tegaltirto, Kecamatan
Berbah, Sleman, Yogyakarta ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan, sehingga
hasil kreativitas mereka lebih bernilai ekonomis, berkualitas bagus, cepat laku terjual,
dan lebih dikenal oleh masyarakat luas. Pendampingan dari sisi manajerial sangat
mereka butuhkan. Fenomena inilah yang menurut tim abdimas menarik untuk dilakukan
pendampingan terhadap mitra

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjek: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: x. Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Management
Depositing User: Dra., M.Si Yekti Utami
Date Deposited: 16 Feb 2022 07:15
Last Modified: 16 Feb 2022 07:18
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/27401

Actions (login required)

View Item View Item