NIRRAMBODO, DEKI (2013) REKOMENDASI GEOTEKNIK PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PIT JUMBO PT.GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL KAB. KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
Preview |
Text
abstract .pdf Download (53kB) | Preview |
Preview |
Text
RINGKASAN .pdf Download (53kB) | Preview |
Abstract
PT.Gunungbayan Pratamacoal (GBPC) Block II merupakan perusahaan pemegang Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Batubara (PKP2B). Lokasi kerja
GBPC Block II terletak di Kab. Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. GBPC
Block II telah melakukan penambangan sejak tahun 1998 dengan menerapkan
sistem tambang terbuka. Metode penambangan yang digunakan adalah
backfilling, yaitu menimbunkan kembali tanah penutup (overburden) ke dalam pit
yang telah selesai di tambang.
Pit Jumbo merupakan salah satu pit yang terdapat di perusahaan tersebut.
Pit ini rencananya akan dilakukan perluasan. Maka dalam perencanaan perluasaan
pit tersebut perlu dilakukan analisis lereng guna menunjang pelaksanaan kegiatan
penambangan Oleh karena itu, PT.Gunungbayan Pratamacoal mengadakan
penyelidikan geoteknik di empat lubang bor yaitu GT-01, GT-02, GT-03, dan GT04.Dari setiap lubang bor tersebut
akan diambil beberapa conto batuan yang akan diuji
sifat fisik dan mekanika batuan di laboratorium. Untuk menganalisis
kestabilan lereng tunggal maka dibuat dua parameter tinggi yaitu tinggi 6 m dan
10 m dengan sudut 45˚, 50˚, 55˚, dan 60˚ kemudian untuk lereng keseluruhan
(overall) parameter yang dianalisis mengikuti lithologi log bor yang mencapai
kedalaman 96,40 meter. Nilai Faktor Keamanan (FK) minimum yang
direkomendasikan adalah FK≥1,2 untuk lereng tunggal dan FK≥1,3 untuk lereng
keseluruhan. Metode yang digunakan yaitu metode kesetimbangan batas dengan
menggunakan bantuan Software Slide 6.0.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan, bahwa potensi longsor yang mungkin
terjadi adalah longsor busur. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan
lereng adalah geometri lereng, karakteristik batuan dan tinggi muka air tanah.
Rekomendasi untuk lereng tunggal yaitu tinggi 10 m dengan sudut 60˚,
sedangkan untuk geometri lereng keseluruhan dapat masih dikatakan stabil
dengan tinggi mencapai 100 m dan sudut 44˚.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 30 May 2016 07:03 |
Last Modified: | 30 May 2016 07:03 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2704 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |