POLA KOMUNIKASI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN SOSIAL PADA ORANG YANG BERPOTENSI BUNUH DIRI (Studi di Desa Siaga Sehat Jiwa, Banaran, Kulonprogo)

Pamungkas, Krisna Catur (2021) POLA KOMUNIKASI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN SOSIAL PADA ORANG YANG BERPOTENSI BUNUH DIRI (Studi di Desa Siaga Sehat Jiwa, Banaran, Kulonprogo). Diploma thesis, UPN "Vteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Judul skrips.pdf

Download (381kB) | Preview
[img] Text
Skripsi_Krisna Catur Pamungkas_153150029.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
halaman pengesahan fix (1) (1).pdf

Download (301kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka (1).pdf

Download (162kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak (1).pdf

Download (256kB) | Preview

Abstract

Sebelum adanya programDesa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ), para pengidap gangguan jiwa masih tidak ditangani dengan baik, bahkan cenderung dihindari oleh masyarakat karena dianggap meresahkan. Program DSSJ di Desa Banaran, Galur, Kulon Progo merupakan pilot project yang dibentuk oleh Puskesmas Galur 2 dan Rumah Sakit Ghrasia untuk memberikan penanganan terhadap para ODGJ yang ada di desa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pola dan model komunikasi yang dilakukan oleh kader jiwa dalam merawat dan menangani pasien. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam kepada narasumber–narasumber utama. Teori yang digunakan adalah Teori komunikasi Interpersonal dengan indikator keefektifan yang ditandai dengan terwujudnya keintiman, kepercayaan, keterbukaan, sikap suportif, kesetaraan, dan empati yang terjadi antar kader kesehatan jiwa dan pasien. Selain itu Teori Komunikasi Terapeutik juga digunakan pada penelitian ini guna memahami cara interaksi kader dengan pasien untuk terapi pengobatan. Pola komunikasi yang dibangun antara kader Keswa dengan pasien adalah saling mempengaruhi perilaku, perasaan, dan pandangan satu sama lain. Pada praktiknya kader Keswa membangkitkan perhatian pengidap agar terfokus pada keadaan atau masalah yang dihadapi, sehingga timbul kepentingan pengidap untuk benar-benar mengungkapkan keluhan yang dirasakan. Selanjutnya pengidap dan kader membuat satu keputusan yang akan melahirkan tindakan. Dari proses tersebut kader akan mendapatkan data tentang perkembangan pengidap melalui ucapan, ekspresi dan keluhan pengidap yang akan dijadikan langkah awal untuk menganalisa dan melakukan tindakan terapi selanjutnya. Pada proses ini kader harus menghindari konflik dengan pasien misalnya menyinggung pasien atau membahas hal yang paling sensitif dari pasien. Kata Kunci: Pola Komunikasi, Komunikasi Interpersonal, ODGJ

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pola Komunikasi, Komunikasi Interpersonal, ODGJ
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 01 Nov 2021 04:16
Last Modified: 01 Nov 2021 04:36
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/26938

Actions (login required)

View Item View Item