EFEKTIVITAS JAMUR ANTAGONIS Gliocladium sp. DAN Trichoderma harzianum. UNTUK MENGENDALIKAN Colletotrichum spp. PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH CABAI MERAH (Capsicum annum)

DAILAH, SITI (2020) EFEKTIVITAS JAMUR ANTAGONIS Gliocladium sp. DAN Trichoderma harzianum. UNTUK MENGENDALIKAN Colletotrichum spp. PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH CABAI MERAH (Capsicum annum). Diploma thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (300kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (188kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (296kB) | Preview
[img] Text
FULL SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (520kB) | Preview

Abstract

Produktivitas buah cabai merah baik secara kualitas maupun kuantitas diantaranya diganggu serangan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh patogen Colletotrichum spp. Pengendalian penyakit yang umum dilakukan yaitu menggunakan pestisida yang dapat menyebabkan turunnya kualitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis jamur antagonis dan dosis yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan pathogen Colletotrichum spp. Penelitian dilaksanakan secara in vitro dan in vivo di Laboratorium Pengamatan Hama Dan Penyakit Tanaman Hortikultura Dan Tanaman Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UPNVYK pada bulan Januari sampai Maret 2019. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Pada tahap in vitro dilakukan uji antagonis dengan metode langsung. Pada tahap in vivo dilakukan aplikasi dengan 7 perlakuan yaitu Kontrol, Gliocladium sp. (150 mL/tanaman, 250 mL/tanaman dan 350 mL/tanaman) dan T. harzianum (150 mL/tanaman, 250 mL/tanaman dan 350 mL/tanaman). Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase peghambatan pada uji antagonisme jamur T. harzianum terhadap Colletotrichum spp. Sebesar 55%, sedangan Gliocladium sp. terhadap Colletotrichum spp. Sebesar 70.33%. Rerata intensitas serangan pada 11 HSI dan 18 HSI, kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan Gliocladium sp. 350 mL/tanaman, T. harzianum 350 mL/tanaman dan T. harzianum 250 mL/tanaman. Rerata intensitas serangan pada 25 HSI kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan Gliocladium sp. 250 mL/tanaman, T. harzianum 150 mL/ tanaman, T. harzianum 250 mL/tanaman dan T. harzianum 350 mL/tanaman. Rerata intensitas serangan pada 32 HSI, kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan Gliocladium sp. 350 mL/tanaman, T. harzianum 250 mL/tanaman dan T. harzianum 350 mL/tanaman. Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa dosis yang paling efisien untuk mengendalikan penyakit antraknosa adalah dengan perlakuan T. Harzianum 250 mL/tanaman dan Gliocladium sp. 350 mL/tanaman. Kata Kunci : Cabai, Antraknosa, Gliocladium, Trichoderma, Colletotrichum

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Cabai, Antraknosa, Gliocladium, Trichoderma, Colletotrichum
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 10 Sep 2021 07:00
Last Modified: 10 Sep 2021 07:00
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/26651

Actions (login required)

View Item View Item