ANALISIS INTERAKSI PENYANGGA TERHADAP BATUAN LEMAH PADA PEMBANGUNAN TEROWONGAN JALUR TOL CISUMDAWU, SUMEDANG, JAWA BARAT

IRA, NURMAYA PUTRI (2020) ANALISIS INTERAKSI PENYANGGA TERHADAP BATUAN LEMAH PADA PEMBANGUNAN TEROWONGAN JALUR TOL CISUMDAWU, SUMEDANG, JAWA BARAT. Masters thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
2. Abstract+Ringkasan_Nurmaya_Putri_Ira_212160027 (MTA).pdf

Download (564kB) | Preview
[img] Text
1. Tesis_Lengkap_Nurmaya_Putri_Ira_212160027 (MTA).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)
[img]
Preview
Text
3. Cover_Tesis_Nurmaya_Putri_Ira_212160027 (MTA).pdf

Download (592kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. Lembar_Pengesahan_Nurmaya_Putri_Ira_212160027 (MTA).pdf

Download (373kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. Daftar_Isi_Nurmaya_Putri_Ira_212160027 (MTA).pdf

Download (683kB) | Preview

Abstract

Terowongan Cisumdawu merupakan terowongan dangkal dengan tinggi tanah penutup yaitu 52 m, dengan diameter 14,4 m dan panjang 472 m. Terowongan berada pada batuan lemah dengan kuat tekan kurang dari 1 MPa, berada dekat dengan muka air tanah. Secara umum terowongan memiliki jenis batuan Silty Clay, Clay Silt dan Sandy Silt. Kondisi ini menimbulkan pengaruh penggalian terhadap kekuatan batuan di sekitarnya dan sistem penyangga yang digunakan. Hal tersebut dapat menimbulkan deformasi pada terowongan. Metode Numerik yang digunakan untuk menganalisis hal tersebut adalah metode elemen hingga dengan bantuan software Phase2 (RocScience) dan menggunakan software RocSupport v3.0 (RocScience) untuk mengetahui interaksi penyangga pada terowongan. Berdasarkan hasil permodelan numerik menggunakan Phase2 selisih nilai total displacement pada saat sebelum dan setelah pemasangan penyangga terbesar terjadi pada posisi penggalian bagian dinding kiri yaitu 44,62 m dengan nilai 0,0453 m dan yang terkecil pada posisi penggalian bagian atap yaitu 31,31 mm dengan nilai 0,0004 m, dengan selisih antara nilai terbesar dan terkecil adalah 0,0449 m. Sedangkan selisih nilai SF pada saat sebelum dan setelah pemasangan penyangga terbesar terjadi pada posisi penggalian bagian dinding kiri yaitu 42,72 m dengan nilai 7,11 dan yang terkecil pada posisi penggalian bagian dinding kanan 17,05 m dengan nilai 0, dengan selisih antara nilai terbesar dan terkecil adalah 7,11. Perbedaan nilai perpindahan antara hasil monitoring dan permodelan numerik sebesar 21% untuk posisi dinding kiri, 31% untuk posisi dinding kanan dan 9,9% pada posisi atap. Hasil monitoring yang lebih kecil dari permodelan numerik menunjukkan terjadinya penurunan kecepatan perpindahan yang memperlihatkan peran dari pemasangan penyangga yang berfungsi secara optimal. Penggunaan variasi ketiga penyangga dengan dua metode penyelesaian pada software RocSupport memberikan nilai tunnel convergence, perpindahan dinding terowongan dan radius zona plastis. Selisih nilai faktor keamanan untuk masing- masing penyangga terkecil adalah 0,35 pada penyangga wiremesh dan terbesar 0.49 pada penyangga Steelrib. Nilai faktor keamanan untuk Metode Duncan Famma Sollution adalah 2,76 dan 4,06 untuk Metode Carranza Torres Sollution.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 03 Aug 2021 08:59
Last Modified: 03 Aug 2021 08:59
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/26435

Actions (login required)

View Item View Item