GEOLOGI DAN POTENSI BAHAYA AMBLESAN DAERAH MULO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SEMANU, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

HUTAGAOL, TOGI GERALDO (2020) GEOLOGI DAN POTENSI BAHAYA AMBLESAN DAERAH MULO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SEMANU, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA. Diploma thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Draft Lengkap.pdf] Text
Draft Lengkap.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[thumbnail of Abstrak.pdf]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (156kB) | Preview
[thumbnail of Cover-1.pdf]
Preview
Text
Cover-1.pdf

Download (239kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Isi-1.pdf]
Preview
Text
Daftar Isi-1.pdf

Download (247kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka-1.pdf]
Preview
Text
Daftar Pustaka-1.pdf

Download (90kB) | Preview
[thumbnail of Halaman Pengesahan-1.pdf]
Preview
Text
Halaman Pengesahan-1.pdf

Download (841kB) | Preview

Abstract

Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat (UTM-WGS84
zona 49 S) UTM 0451000 mE – 0456000 mE dan 9110000 mN – 9115000 mN.
Secara administratif daerah penelitian termasuk ke dalam, Mulo, Kecamatan
Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Berdasarkan analisis aspek-aspek geomorfologi, pola pengaliran daerah
penelitian yaitu Dendritik. Bentuk lahan pada daerah penelitian dibagi menjadi
tiga satuan, antara lain satuan bentuk lahan Perbukitan Karst (K1), Dataran Karst
(K2), Soddy Karst (K3).
Stratigrafi daerah penelitian dapat dibagi menjadi empat satuan batuan.
Satuan Batugamping-klastik Wonosari, yang berumur Miosen Tengah – Miosen
Akhir. Di atasnya, Satuan Batugamping-terumbu Wonosari, yang berumur
Miosen Akhir. Satuan Endapan Terrarossa yang berumur Holosen.
Struktur yang berkembang adalah kekar. Arah gaya utama dari kekar yang
terdapat di lokasi penelitian adalah N70
E. Berdasarkan data
tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa arah gaya utama yang membentuk kekar
di lokasi penelitian memiliki arah Timur Laut – Timur.
Berdasarkan kajian kawasan rawan bencana amblesan, daerah telitian
didominasi oleh kawasan kerentanan rendah – kawasan kerentanan rawan. Faktor
yang mempengaruhi adanya daerah dengan kerentanan tinggi adalah litologi,
kelerengan, jarak dengan gua/luweng, dan curah hujan.

Kata Kunci: Mulo, Karst, Batugamping, Terrarossa
0
0
E, N77
0
E, dan N72

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Mulo, Karst, Batugamping, Terrarossa
Subjek: Q Science > QE Geology
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 24 Jun 2021 08:28
Last Modified: 24 Jun 2021 08:28
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/26021

Actions (login required)

View Item View Item