ANALISIS GEOKIMIA DAN PEMODELAN SEJARAH KEMATANGAN 1 DIMENSI BATUAN INDUK PADA LAPANGAN “X”, FORMASI TANJUNG, CEKUNGAN BARITO

SARI, FEDAYEN MARDITA (2021) ANALISIS GEOKIMIA DAN PEMODELAN SEJARAH KEMATANGAN 1 DIMENSI BATUAN INDUK PADA LAPANGAN “X”, FORMASI TANJUNG, CEKUNGAN BARITO. Diploma thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (114kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (133kB) | Preview
[img] Text
Draft Skripsi + Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (51MB)
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (104kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (69kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (222kB) | Preview

Abstract

Lokasi penelitian termasuk ke dalam daerah Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dengan luas ±5.466,63 km . Lokasi ini termasuk ke dalam Cekungan Barito. Cekungan Barito berarah barat daya-timur laut yang berbatasan dengan Pegunungan Meratus di sebelah barat. Secara stratigrafis, Formasi 2 Tanjung merupakan salah satu penyusun Cekungan Barito, merupakan formasi yang memiliki potensi sebagai batuan induk. Penelitian difokuskan pada Formasi Tanjung untuk menganalisis potensi batuan induk dari segi kuantitas, kualitas, tingkat kematangan, dan pemodelan sejarah penimbunannya dalam 1 dimensi menggunakan perangkat lunak Petromod. Selain itu, mengetahui bagaimana kondisi geologi cekungan tersebut melalui geometri pemodelan cekungan menggunakan perangkat lunak Petrel 2017. Analisis dilakukan pada enam buah sumur, yaitu Sumur DAYA-1, DAYA-2, DAYA-3, DAYA-4, DAYA-5, dan DAYA-6. Analisis menggunakan data-data seperti data TOC, Ro, Rock Eval Pyrolisis, data BHT, data top formasi, litologi, dan data biostratigrafi. Selain itu, juga diperlukan data digital berupa data lintasan seismik dan wireline log. Analisis kuantitatif dan kualitatif batuan induk Formasi Tanjung memiliki nilai TOC 0,06 wt.% - 7,80 wt.%, nilai Ro 0,79 - 0,83, nilai HI 45 mgHC/g TOC 583 mgHC/g TOC, nilai Tmax 303⁰C - 470⁰C, dan tipe kerogen II/III mampu menghasilkan hidrokarbon campuran minyak dan gas. Pemodelan sejarah penimbunan dilakukan pada lima sumur telitian. Pemodelan tersebut dikalibrasi dengan nilai %Ro dan menghasilkan sejarah kematangan. Berdasarkan pemodelan tersebut menunjukkan bahwa secara umum Formasi Tanjung memasuki fase minyak awal pada Miosen. Kata Kunci : Geokimia, Burial History, Kematangan, Formasi Tanjung, Cekungan Barito

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Geokimia, Burial History, Kematangan, Formasi Tanjung, Cekungan Barito
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 15 Jun 2021 07:32
Last Modified: 15 Jun 2021 07:32
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/25802

Actions (login required)

View Item View Item