PUTRA, ANDAR ANDIKA (2012) GEOLOGI DAN STUDI LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI LANGKOWALA DAERAH TANGETADA DAN SEKITARNYA KECAMATAN POMALA, KABUPATEN KOLAKA, PROPINSI SULAWESI TENGGARA. Other thesis, UPN "Veteran " Yogyakarta.
Preview |
Text
SARI_ANDAR.pdf Download (8kB) | Preview |
Abstract
Secara geografis, daerah penelitian terletak pada 4° 18' 55" – 4° 21' 39" LS
dan 121° 41' 55" – 121° 45' 12" BT, di Desa Tangetada, Kecamatan Pomala,
Kabupaten Kolaka, Propinsi Sulawesi Tenggara termasuk dalam wilayah konsisi PT.
Bhumi Saprolite Indonesia meliputi daerah seluas 5,9 x 5 km
2
.
Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, maka penulis membagi kedalam 1
satuan geomorfik dan 3 subsatuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik denudasional
(D) dengan subsatuan perbukitan terdenudasi datar – miring (D1), perbukitan
terdenudasi agak curam (D2) dan perbukitan terdenudasi curam – sangat curam (D3).
Jenis pola aliran yang terdapat di daerah telitian adalah pola aliran dasar rectangular
pada sisi barat dan pola ubahan subdendritik di sebelah timur. Stadia geomorfologi
daerah telitian adalah stadia dewasa berdasarkan analisa kualitatif di lapangan.
Stratigrafi daerah telitian disusun oleh 2 satuan batuan dari tua ke muda, yaitu
: Satuan konglomerat bersisipan batupasir dan Satuan konglomerat, pada daerah
telitian tidak ditemukan kandungan fosil foram sehingga tidak dapat dilakukan
penentuan umur relatif, sehingga penentuan umur relatif mengacu pada umur
regional, yaitu berumur Miosen Tengah – Miosen Akhir, satuan ini menutupi batuan
ofiolit yang berumur Oligsen Akhir yang disebut sebagai molassa.
Himpunan batuan yang menyususun litologi konglomerat daerah telitian
adalah batuan ultrabasa, yang terdiri dari batuan peridotit, gabro, dunit dan batuan
ubahan berupa sekiss mika kuarsa dan kuarsit. Batuan asal yang menyususun daerah
telitian berasal dari batuan ofiolit yang berada disebelah utara daerah telitian, dan
ditindih tidak selaras oleh litologi konglomerat pada daerah telitian.
Struktur geologi yang berkembang pada daerah telitian berupa struktur kekar
dan sesar. Berdasarkan hasil analisa sesar dan kekar didapatkan nama sesar “sesar
mendatar kanan” atau “normal right slip fault”.
Lingkungan pengendapan pada daerah telitian adalah kipas alluvial daratan
dengan ciri khas satuan konglomerat, secara lebih spesifik Satuan konglomerat
bersisipan pasir terendapkan pada fasies sheet flood alluvial fan dan Satuan
konglomerat terendapkan pada fasies debris flow alluvial fan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Mr Suninto Prabowo |
Date Deposited: | 26 May 2016 06:55 |
Last Modified: | 26 May 2016 06:55 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2578 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |