SURIADI, ARDHY PRIBADI (2011) GEOLOGI DAN STUDI FASIES TURBIDIT SATUAN BATUPASIR SEMILIR DAERAH MANYARAN DAN SEKITARNYA KECAMATAN MANYARAN, KABUPATEN WONOGIRI. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
SARI.pdf Download (42kB) | Preview |
Abstract
SARI
Daerah penelitian terletak pada wilayah selatan Kota Yogyakarta dan wilayah barat
Kota wonogiri, secara administratif termasuk dalam wilayah Manyaran dan sekitarnya,
Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis terletak
pada koordinat 478000mT – 483000mT dan 9130000mU – 9135000mU, yangtercakup dalam
peta rupa bumi lembar Manyaran dengan nomor peta 1408-323 dengan skala 1 : 25.000.
Secara geomorfik, daerah penelitian dibagi menjadi dua satuan bentukan asal, yaitu
bentukan asal struktural terdiri atas sub satuan geomorfik bukit sinklin (S1),bentuk dan
sub satuan geomorfik berupa lembah sinklin (S2),bentuk asal Fluvial terdiri atas sub
satuan geomorfik tubuh sungai (F1)dan sub satuan geomorfik dataran banjir (F2).
Pada daerah penelitian, stratigrafi terdiri dari empat satuan batuan dari tua ke muda antara
lain Satuan Breksi Mandalika berumur Oligosen Akhir – Miosen awal, Satuan
Batupasir Semilir berumur Miosen Awal,Satuan Batugamping Wionosari berumur
Miosen Akhir – Plosen Awal,Satuan pasir lepas berumur Holosen.Hubungan stratigrafi
yang terbentuk yaitu hubungan ketidakselarasan Disconformity antara Satuan Batupasir
Semilir dengan Satuan Batugamping Wonosari,Sama halnya dengan hubungan antara
Satuan Batugamping Wonosari dengan Satuan Batupasir lepas juga memiliki hubungan
ketidakselaran Disconformity.
Satuan Batupasir Semilir merupakan suatu endapan turbidit, yakni endapan klastika
kasar dan halus yang terbentuk dari hasil resedimentasi oleh sistem aliran, yang terdiri dari
sedimen yang bergerak turun karena gravitasi (sediment gravity flow) yang kemudian
berkembang, dan pada akhirnya menjadi suatu sistem kipas bawah laut sehingga muncul
struktur sedimen yang khas seperti slump yang terbagi menjadi 2 fasies pengendapan yaitu
dengan ciri adanya penebalan ke atas, terdapat asosiasi Classical Turbidites (CT) yakni
munculnya sikuen Bouma(1962) interval Ta – Te dengan hadirnya Massive Sandstone
(MS), berupa singkapan batupasir berukuran sedang hingga sangat kasar dengan tebal
lebih dari 50cm mendefinisikan fasies pengendapan Smooth to channelled portion of
suprafan lobes (Walker,1978) ) yang berkembang pada daerah telitian. Dan hadirnya asosiasi
Pebbly Sandstone(PS) atau batupasir kerikilan dengan Massive Sandstone(MS), berupa
singkapan batupasir berukuran sedang hingga sangat kasar dengan tebal lebih dari 50cm
yang berpola menipis keatas mendefinisikan fasies Smooth to channelled portion of
suprafan lobes – Channelled portion of suprafan lobes (Walker,1978) yang juga
berkembang pada daerah telitian.Secara keseluruhan maka Satuan Batupasir Semilir
terendapkan dengan mekanisme turbidit pada lingkungan kipas bawah laut dan masuk
kedalam fasies Suprafan Lobes on Mid Fan (Walker, 1978).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Ratna Sufiatin |
Date Deposited: | 26 May 2016 06:25 |
Last Modified: | 26 May 2016 06:25 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2565 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |