IRAWAN, BAMBANG (2015) GEOLOGI DAN ANALISIS SULFUR BATUBARA SATUAN BATUPASIR TANJUNG, DAERAH SEREAK , KECAMATAN KAPUAS TENGAH, KABUPATEN KAPUAS, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
ABSTRACT.pdf Download (7kB) | Preview |
Abstract
Lokasi penelitian berada di daerah Desa Sereak, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan sulfur yang ada pada lapisan batubara dengan metode analisa kuantitatif guna mengetahui jenis sulfur (form of sulfur), yang ada pada daerah telitian. Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, menurut Verstappen (1985) dan van Zuidam (1979), maka daerah penelitian dapat dibagi menjadi 3 bentukan asal dan 4 bentuklahan yaitu: Bentukan asal Fluvial (F) terdiri satuan bentuklahan tubuh sungai (F1) dan satuan bentuk lahan dataran limpah banjir (F2). Bentukan asal struktural (S) terdiri atas satuan bentuklahan perbukitan homoklin berlereng miring – agak curam (S1), dan Bentukan asal Vulkanik (V) yaitu satuan bentuklahan bukit intrusi (V1). Stratigrafi daerah telitian dari tua ke muda adalah sebagai berikut : Satuan metamorf Busang (Kapur), Satuan batupasir Tanjung (Miosen), Litodem Intrusi Andesit (Oligosen), dan Satuan Endapan Aluvial. Hasil analisa polen pada satuan batupasir Tanjung didapatkan umur satuan yaitu Miosen. Berdasarkan data kedudukan lapisan batuan, analisa kekar, keadaan morfologi, pola kontur, bentuk sungai,dan penampang geologi didapatkan struktur geologi yang berkembang pada daerah telitian yaitu sesar mendatar kiri naik dan sesar turun. Perbandingan antara nilai kadar sulfur pirit, sulfur sulfat dan sulfur organik (form of sulfur) pada 4 sample yang diambil di daerah telitian didapatkan bahwa kandungan sulfur organik memiliki persentase yang tinggi dari pada jenis sulfur yang lain, dan kandungan sulfur sulfat memilki persentase yang rendah, maka dengan hasil tersebut, batubara pada daerah telitian tidak terlalu mendapatkan pengaruh dari air laut atau sangat sedikit mendapat pengaruh air laut, sehingga dapat diinterpretasi bahwa lingkungan pengendapan batubara pada daerah telitian adalah Transitional lower delta plain dengan sublingkungan pengendapan swamp (Horne, 1978). The research location was in the area Sereak Village, District Central Kapuas, Kapuas, Central Kalimantan Province. The objective of this study was to determine the sulfur content contained in coal seams with quantitative analysis method to determine the type of sulfur (form of sulfur), which exist in the area carefully situations. Based aspects of geomorphology, according to Verstappen (1985) and van Zuidam (1979), the study area can be divided into three formations of origin and 4 landforms are: Notching origin Fluvial (F) comprising units of landforms body streams (F1) and a unit of landform overflow flood plains (F2). Notching structural origin (S) consists of units homoklin slope sloping hills landform - a bit steep (S1), and the formation of volcanic origin (V) intrusion hill landform unit (V1). Regional stratigraphy carefully situations from old to young is as follows: Unit metamorphic Busang (Cretaceous) sandstones Unit Tanjung (Eocene), Intrusion Litodem Andesite (Late Oligocene - Early Miocene), and Alluvial Deposition Unit. Results of analysis of pollen in the sandstone unit, namely unit Tanjung obtained Eocene age. Based on data from the position of the rock layers, stocky analysis, state morphology, pattern contour, the shape of the river, and geological cross sections obtained geological structures that develop in areas left horizontal carefully situations, fault and fault ride down. Comparisons between the levels of sulfur pyrites, sulfur sulfate and organic sulfur (form of sulfur) on 4 samples taken in the area carefully situations was found that the content of organic sulfur has a high percentage of the types of sulfur another, and the sulfur content of sulphate have the low percentage, then with these results, the coal in the area carefully situations not too get influence from sea water or very little influenced by sea water, so it can be interpreted that the depositional environment of coal in the region are carefully situations Transitional lower delta plain with precipitation subenvironment swamp (Horne, 1978).
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | Q Science > QE Geology |
| Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
| Depositing User: | Eko Suprapti |
| Date Deposited: | 26 May 2016 06:10 |
| Last Modified: | 26 May 2016 06:10 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2560 |
Actions (login required)
 |
View Item |