FARRAH, FAZRIAH (2021) PEMETAAN ZONA AKUIFER AIRTANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DAN DIPOLE-DIPOLE DI KECAMATAN POLANHARJO DAN TULUNG, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK FAZRIAH FARRAH_NIM 115160032.pdf Download (404kB) | Preview |
Preview |
Text
COVER SKRIPSI FAZRIAH FARRAH_NIM 115160032.pdf Download (404kB) | Preview |
![[thumbnail of DAFTAR ISI FAZRIAH FARRAH_NIM 115160032.docx]](http://eprints.upnyk.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
DAFTAR ISI FAZRIAH FARRAH_NIM 115160032.docx Download (33kB) |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA FAZRIAH FARRAH_NIM 115160032.pdf Download (302kB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBAR PENGESAHAN FAZRIAH FARRAH_NIM 115160032.pdf Download (322kB) | Preview |
|
Text
SKRIPSI-FAZRIAH-FARRAH-NIM-115160032.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
Abstract
Lokasi penelitian berada di Kecamatan Polanharjo dan Tulung, Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah, Secara geografis Kabupaten Klaten terletak antara 7°42‟43,392” LS
− 7°47‟45,519” LS dan 110°29‟ 21,450” BT – 110°37‟3,214” BT dan memiliki
ketinggian antara 100-400 m di atas permukaan laut. Kebutuhan dalam pemakaian air
meningkat seiring dengan pertumbuhan laju penduduk yang semakin padat. Hal tersebut
mengharuskan adanya eksplorasi air guna memenuhi kebutuhan air di daerah penelitian
untuk mengetahui zona persebaran dari airtanah itu sendiri dengan menggunakan metode
geolistrik konfigurasi schlumberger dan dipole-dipole dengan jumlah titik pengukuran
sebanyak 17 titik dan 10 Lintasan.
Pengolahan data 1D menggunakan software IP2WIN dengan yang meghasilkan
curva matching dan digunakan corelDRAW untuk membuat profil kedalaman 1D,
kemudian untuk data 2D dilakukan inversi 2D menggunakan RES2DINV yang
menghasilkan penampang 2D, yang kemudian keduanya dikorelasikan yaitu penampang
2D dengan profil kedalaman 1D dan dibuat peta persebaran resistivitas batuan dibawah
permukaan untuk mengetahui atau mengidentifikasi zona persebaran akuifer airtanah
serta digunakan perhitungan neraca air untuk mengetahui kondisi ketersediaan air.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwasanya akuifer airtanah berada pada
lapisan batupasir yang memiliki nilai resistivitas 20-50 Ωm, dimana persebaran dari
akuifer airtanahnya bervariasi. Akuifer air tanah dangkal berada pada kedalaman 5-38
meter dengan ketebalan 4-33 meter. Akuifer airtanah dalam berada pada kedalaman 41-
89 meter dengan ketebalan 10-60 meter. Untuk akuifer airtanah yang direkomendasikan
atau cocok untuk dijadikan sumur gali adalah pada titik T1 dan T3, sedangkan untuk
sumur bor yaitu pada titik T6, T10 dan T14 yaitu dengan kedalaman 41-89 dan ketebalan
60 meter. Dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2011-2015 akuifer airtanah dangkal
daerah penelitian rata-rata mengalami imbuhan air setiap musim penghujan yaitu pada
bulan Januari hingga Juni dan November Hingga Desember, kemudian pada keadaan
defisit akuifer airtanah dangkal tidak mengalami imbuhan air terjadi pada bulan Juli
hingga Oktober. Sedangkan pada akuifer airtanah dalam tidak berhubungan dengan
keadaan atau kondisi surplus atau defisit karena terdapat lapisan impermeabel diatasnya.
Kata Kunci : Air tanah, Dipole-dipole, Geolistrik, Neraca Air, Schlumberger
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Air tanah, Dipole-dipole, Geolistrik, Neraca Air, Schlumberger |
| Subjects: | Q Science > QE Geology |
| Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
| Depositing User: | Eko Yuli |
| Date Deposited: | 26 Apr 2021 03:59 |
| Last Modified: | 12 Jan 2023 04:20 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/25302 |
Actions (login required)
 |
View Item |