NURYUNIANTO, EKO (2014) GEOLOGI DAN PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP POLA SEBARAN BATUBARA BERDASARKAN DATA PERMUKAAN DAN DATA BAWAH PERMUKAAN DAERAH BLOK SIAMBUL, KECAMATAN SEBERIDA, KABUPATEN INDRAGIRI HULU, PROVINSI RIAU. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
Abstrak.pdf Download (95kB) | Preview |
Abstract
Lokasi penelitian berada pada daerah konsesi PT.Riau Baraharum dan sekitarnya.
Secara administrasi daerah telitian berada di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Secara
geografis daerah telitian terletak pada Secara geografis daerah telitian terletak pada 0° 45’ 00
- 0° 33’ 45.00” LS dan 102° 11’ 15.00” - 102° 41’ 5.00” BT. Secara Astronomis daerah Blok
Siambul konsensi PT. Riau Baraharum dan sekitarnya terletak pada N 9919500 – 9915000
dan E 215500 – 217500 yang meliputi Desa Siambul, Desa Bebidayan dan Desa Lemang.
Luasan daerah penelitian meliputi 4 km x 9 km dengan peta skala 1:10.000
Berdasarkan keadaan topografi dan aspek-aspek yang mengontrolnya, daerah telitian
dibagi menjadi 3 bentukan asal dan 5 satuan geomorfik yaitu : a) bentukan asal denudasional
yang terdiri dari satuan geomorfik perbukitan terkikis (D1) dan satuan geomorfik lahan rusak
(D13) , b) bentukan asal fluvial yang terdiri dari satuan geomorfik Tubuh Sungai (F1), c)
bentukan asal Struktural yang terdiri dari satuan geomorfik perbukitan monoklinal (S8) dan
satuan geomorfik lembah subsekuen (S18), (Modifikasi : Van Zuidam, 1983).. Pola aliran di
daerah penelitian termasuk pola Subdendritik dan Anastomatik (Howard, 1967). Berdasarkan
tingkat erosi dan stadia sungai maka daerah penelitian termasuk dalam stadia dewasa.
Stratigrafi daerah penelitian disusun oleh 3 (tiga) satuan batuan dari tua ke muda
adalah sebagai berikut : satuan batupasir-Lakat (Oligosen – Miosen Awal), satuan
batulempung-Tualang (Miosen awal – Miosen tengah), satuan endapan alluvial (Holosen).
Lingkungan pengendapan daerah telitian adalah pada upper delta plain - fluvial ( Horne
1987)
Gejala struktur sesar yang dapat dijumpai di lapangan berupa bidang sesar, gores
garis, slickensides, dan struktur penyerta kekar. Jejak sesar di daerah penelitian juga dapat
terlihat berupa kelurusan sungai dan pembelokan sungai yang ekstrim. Namun dalam
dilakukan penganalisaan , data yang digunakan harus cukup signifikan antara lain data cleat
batubara serta data litologi dari bawah permukaan dari pemodelan stratmodel yang
mempengaruhi pola sebaran batubara dan analisis permukaan berdasarkan klasifikasi
Rickard, 1972. didapatkan sesar ” Reverse Right Slip Fault’” menurut klasifikasi Rickard
(1972) dengan kedudukan bidang sesar yaitu N 061° E/87°,, Plunge, bearing 023 º, N 243 º
E,.dengan arah tegasan utama barat laut - tenggara dan timur laut – barat daya.
Pola penyebaran lapisan batubara di daerah telitian memiliki pola penyebaran dengan
jurus lapisan batuan memanjang ke arah barat laut-tenggara, ,menipis kearah timur dan
memiliki ketebalan yang bervariasi antara 20 cm-60 cm dengan kalori antara 6000-7000
cal/gr.
Analisis dan intrepetasi pola struktur geologi terhadap pola sebaran batubara. Dalam
penarikan batas sebaran batubara dengan dasar penarikan berdasarkan data permukaan dan
data bawah permukaan, sehingga digunakan perbandingan untuk mengetahui adanya
pengaruh struktur geologi berupa sesar mendatar terhadap pola sebaran batubara.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 26 May 2016 03:44 |
Last Modified: | 26 May 2016 03:44 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2530 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |