GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG BERDASARKAN SIFAT FISIK DAN MEKANIKA TANAH PADA DAERAH REDIN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GEBANG, KABUPATEN PURWOREJO, PROPINSI JAWA TENGAH

PRATAMA, DONNY SEPTIAN (2020) GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG BERDASARKAN SIFAT FISIK DAN MEKANIKA TANAH PADA DAERAH REDIN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GEBANG, KABUPATEN PURWOREJO, PROPINSI JAWA TENGAH. Diploma thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (122kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK-1.pdf

Download (67kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI-2.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA-2.pdf

Download (79kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (94kB) | Preview
[img] Text
DRAFT SKRIPSI LENGKAP.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (21MB)

Abstract

Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis terletak pada koordinat 389000 mT – 394000 mT dan 9156000 mU – 9161000 mU (dalam koordinat UTM, zona 49S) dengan luas ± 25 km2 . Dan Koordinat longitude dan latitude pada 109°59’37’’ - 110°02’20’’ BT dan 7°35’21’’ - 7°38’03’’ LS. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi dua satuan bentuk asal yaitu bentuk asal Struktual (S) dan bentuk asal Fluvial (F). Satuan bentuk asal struktural berupa Lereng Homoklin (S23), Perbukitan Homoklin (S21) dan Lembah Homoklin (S22). Satuan bentuk asal Fluvial dibagi menjadi satu satuan bentuk lahan, yaitu: Tubuh Sungai (F1). Pola pengaliran sungai yang berkembang pada daerah penelitian adalah pola pengaliran dendritik dan subdendritik. Stratigrafi dari tua ke muda yaitu: satuan breksi kebobutak (Tmok), satuan tuff anggota waturanda (Tmwt), satuan batupsir karbonatan sentolo (Tmps) dan endapan alluvial (Qa). Hubungan stratigrafi antara satuan breksi kebobutak dengan satuan tuff anggota waturanda yaitu menjari, satuan tuff anggota waturanda dengan satuan batupasir karbonatan sentolo yaitu selaras dan tidak selaras terhadap endapan alluvial. Hasil analisa kestabilan lereng dihitung menggunakan software GeoStudio 2012. Dari hasil analisa dengan software tersebut maka didapatkan nilai untuk Lereng Desa Silendung I mempunyai nilai FK 15,054 yang memiliki arti lereng stabil, Lereng Desa Silendung II mempunyai nilai FK 10,102 yang memiliki arti lereng stabil, Lereng Desa Kaliangkup memiliki nilai FK 12,238 yang memiliki arti lereng stabil, Lereng Desa K e m i r i k r a j a n mempunyai nilai FK 5,240 yang memiliki arti lereng stabil, Lereng Desa K e m i r i S a t u mempunyai nilai FK 1,780 yang memiliki arti lereng stabil dan Lereng Desa K e t a w a n g mempunyai nilai FK 3,354 yang memiliki arti lereng stabil. Analisis dan pembobotan parameter kemiringan lereng, batuan penyusun (litologi) dan tata guna lahan yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa daerah penelitian dibagi kedalam 3 zona kerentanan gerakan tanah yaitu, zona kerentanan gerakan tanah rendah memiliki luas 25% dari total keseluruhan daerah penelitian, zona kerentanan gerakan tanah sedang memiliki luas 60% dari total keseluruhan daerah penelitian dan zona kerentanan gerakan tanah tinggi memiliki luas 15% dari total keseluruhan daerah penelitian di Kecamatan Gebang. Kata kunci: kestabilan lereng, faktor gerakan tanah, analisis faktor keamanan

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: kestabilan lereng, faktor gerakan tanah, analisis faktor keamanan
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 21 Apr 2021 04:21
Last Modified: 21 Apr 2021 04:21
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/25287

Actions (login required)

View Item View Item