PRADIGTA, I PUTU ABI KARISMA (2021) STUDI LABORATORIUM IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MATERIAL BARU “CRUDE COCONUT OIL DAN VIRGIN COCONUT OIL” UNTUK MENCEGAH PROBLEM SWELLING PADA SUMUR SIMULASI “YR” LAPANGAN “MGTM”. Other thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA.
Preview |
Text
Cover.pdf Download (276kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (390kB) | Preview |
Preview |
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (343kB) | Preview |
Preview |
Text
Ringkasan.pdf Download (289kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (295kB) | Preview |
Abstract
Pada simulasi pemboran Sumur “YR” lapangan “Museum Geoteknologi Mineral
(MGTM)” berpotensi terjadi problem yang disebabkan oleh litologi formasi.
Problem yang disebabkan oleh litologi formasi adalah problem shale swelling.
Salah satu batuan yang sering menyebabkan problem pemboran adalah lapisan
batuan shale. Lapisan batuan shale cenderung bersifat swelling jika terjadi kontak
dengan filtrat lumpur, terutama yang berbahan dasar air atau water base mud.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa oil base mud
menggunakan Crude Coconut Oil (CCO) dan oil base mud menggunakan Virgin
Coconut Oil (VCO) sebagai pembanding dalam mengatasi problem shale swelling.
Metode yang digunakan untuk analisa potensi problem pemboran dilakukan
pada penelitian ini dengan menggunakan analisa sampel cutting yang dilakukan
dengan menggunakan uji X-ray Diffraction (XRD) dan uji Methylene Blue Test
(MBT). Dari analisa XRD dibagi menjadi dua metode yaitu bulk mineral XRD dan
clay oriented XRD. Bulk mineral XRD dilakukan untuk mengetahui komposisi
mineral secara keseluruhan. Selanjutnya apabila dari bulk mineral XRD
mengandung clay maka dilakukan clay oriented XRD dengan cara memisahkan
terlebih dahulu mineral selain clay dan dilakukan penembakan XRD khusus untuk
clay. Uji methylene blue test digunakan untuk mengukur total kapasitas pertukaran
kation dari suatu sistem clay. Setelah itu, direncanakan komposisi lumpur yang
akan digunakan dan dilakukan uji swelling dengan alat Geonor untuk mengetahui
kompatibilitas lumpur tersebut dengan formasi. Setelah itu dilakukan juga
pengujian sweliing dengan alat Geonor, dimana alat ini berfungsi untuk mengukur
pengembangan dari sampel yang kita uji.
Hasil penelitian ini menunjukan pada sumur “YR” berpotensi mengalami
problem swelling clay karena tingginya kandungan clay dengan persentase
mencapai 33,24%. Selain itu, dari hasil analisa MBT, juga menunjukkan bahwa
formasi didominasi oleh shale dengan kelas B (illite dan mixed layer
montmorilonite) yang berpotensi menyebabkan swelling. Berdasarkan analisaanalisa
tersebut, maka direncanakan komposisi lumpur yang sesuai untuk
digunakan pada sumur “YR” yaitu, 245cc CCO + 105 cc air + 30 gr CaCl2 + 5 gr
H. Lime + 100 gr barite + 3 gr geltone + 5 gr Carbotrol HT + 5 cc Invermul + 2 cc
Ezmul, dari pengujian Geonor diketahui persen swelling menggunakan lumpur
CCO sebesar 0,18% dari ketinggian awal cutting, dan untuk lumpur VCO sebesar
0,14%. Maka dari itu pemboran pada Sumur “YR” disarankan menggunakan
lumpur dengan base VCO karena memiliki persentase pengembangan yang paling
kecil, yaitu sebesar 0,14%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Nurul Alifah Rahmawati |
Date Deposited: | 04 Mar 2021 03:42 |
Last Modified: | 18 Sep 2023 07:53 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/24856 |
Actions (login required)
View Item |