STUDI POTENSI SPALLING (PECAH) PADA DINDING LUBANG BUKAAN TAMBANG BAWAH TANAH MELALUI PENGUJIAN DI LABORATORIUM

LAITUPA, KARMILA (2021) STUDI POTENSI SPALLING (PECAH) PADA DINDING LUBANG BUKAAN TAMBANG BAWAH TANAH MELALUI PENGUJIAN DI LABORATORIUM. Masters thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA.

[thumbnail of 1. Cover.pdf]
Preview
Text
1. Cover.pdf

Download (54kB) | Preview
[thumbnail of 3. Lembaran Pengesahan.PDF]
Preview
Text
3. Lembaran Pengesahan.PDF

Download (123kB) | Preview
[thumbnail of 5. Halaman Ringkasan.pdf]
Preview
Text
5. Halaman Ringkasan.pdf

Download (8kB) | Preview
[thumbnail of 7. Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
7. Daftar Isi.pdf

Download (94kB) | Preview

Abstract

Spalling merupakan salah satu gejala ketidakstabilan lubang bukaan karena dalam
kondisi tegangan yang tinggi menyebabkan rekahan baru berkembang oleh
pembentukan pecahan (spall) di dinding lubang bukaan atau terowongan. Spalling
pada batuan utuh adalah tingkat tegangan yang berkaitan dengan inisiasi rekahan
uji kuat tekan uniaksial.

Dalam penelitian ini digunakan sampel andesit dan dilakukan uji kuat tekan
uniaksial dengan kadar air asli, disimpan dalam air selama 7 hari 14 hari dan
dipanaskan dalam oven pada suhu 105
C. Deformasi yang terjadi
selama pengujian direkam untuk menganalisis tegangan pada saat spalling terjadi.

Dari hasil penelitian diperoleh potensi spalling (pecah) berkisar antara 32%-55%
dari kuat tekan uniaksial. Potensi spalling menurun pada sampel batuan yang
disimpan dalam air selama tujuh hari sampai empat belas hari dan meningkat pada
sampel batuan dengan suhu 105
0
0
C sampai 204
C. Berdasarkan rasio tegangan
inisiasi spalling pada sampel batuan alami berkisar 47% terhadap kekuatan
puncak kuat tekan uniaksial. Pada sampel batuan yang disimpan dalam air selama
tujuh hari berkisar 32%-54% dan sampel batuan yang disimpan dalam air selama
empat belas hari berkisar 47%-49% terhadap kekuatan puncak kuat tekan
uniaksial. Sampel batuan dengan suhu 105
0
0
C sampai 204
berkisar 37%-55%
terhadap kekuatan puncak kuat tekan uniaksial. Hal ini disebabkan kehadiran air
dapat mengurangi elasitas batuan yang meningkatkan tegangan permukaan. Bobot
isi dan porositas menurun seiring terjadinya spalling (pecah) pada sampel batuan
yang disimpan dalam air dan dipanaskan. Dikarenakan ada perubahan penyusun
mineral batuan yaitu Mineral opak (3%) sebagai ubahan dari horblenda, gelas
volkanik (4%-8%) sebagian telah lapuk menjadi lempung dan mikrolit plagioklas
(17%-21%) berukuran 0,08mm-0,1mm dengan tekstur dan tingkat kristalisasi
inequigranular porfiritik. Pengaruh air dan temperatur pada perubahan porositas,
bobot isi, Modulus Young, Nisbah Poisson dan kekuatan batuan sangat penting
dalam pembentukan spalling (pecah) sampel batuan.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Spalling (pecah), inisiasi rekahan, porositas, kandungan air, suhu.
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment
Depositing User: Nurul Alifah Rahmawati
Date Deposited: 25 Feb 2021 02:28
Last Modified: 18 Sep 2023 07:30
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/24791

Actions (login required)

View Item View Item