SUCAHYO, AGUS PANCA ADI (2020) PERANCANGAN WETLAND UNTUK MENDUKUNG RENCANA PROGRAM PASCA TAMBANG PT AMMAN MINERAL NUSATENGGARA BATU HIJAU SUMBAWA BARAT. Masters thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
1 Cover PERANCANGAN WETLAND (1).pdf Download (131kB) | Preview |
|
|
Text
1b Halaman Pengesahan (3).pdf Download (375kB) | Preview |
|
|
Text
2a ABSTRAK Jan 20 (3).pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
2c DAFTAR ISI (5).pdf Download (35kB) | Preview |
|
Text
TESIS PERANCANGAN WETLAND - Agus Panca (2).pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
||
|
Text
daftar pustaka Agus Panca (2)-107-117.pdf Download (137kB) | Preview |
Abstract
RINGKASANReaksi dari tigakomponen dari batuan sulfida, air dan udara di tambang emas–tembaga porpiri menghasilkan air asam merupakan masalah yang utama untuk lingkunganpertambangan. Aliran air permukaan dan rembesan yang telah tercemar dengan pH antara 2-5dengan kandungan logam terlarut dalam air seperti Fe, Cu, dan Mn. Tujuan penelitian ini untuk melakukan identifikasi mineral sulfida dan analisis kimia air tambang, identifikasi kondisi hidrogeologi dan hidrologiuntuk pembuatansystem wetland, membuat desain wetlandberdasarkan parameter-parameter wetlanduntuk pengelolaan air asam tambang serta pemilihan jenis tanaman air yang sesuai kondisi daerah penelitian.Metode analisis kimia air limpasan menentukan pH dan kadar logam terlarut, debit air limpasan berdasarkan prediksi curah hujan tertinggi dengan metode Gumbel, dan persamaan Stokesdengan menggunakan perhitungan luas kolam pengendapan pendekatan luas wetland.Mineral bijih di daerah penelitian adalahmineral-mineral sulfida pembawa tembaga seperti kalkopirit, bornit, dan sejumlah kovelit yang berasosiasi dengan pirit dan mineral-mineral oksida besi seperti magnetit, hematit, goetit.Mineral bornit dan kalkopirit adalah sumber airasam pada limpasan dan rembesan air yang menuju Santong dari batuan tonalit dan intermediate tonalit, sedangkanlimpasan danrembesan air yang menuju ke arah area Timbunan Tongoloka berasal dari batuan andesit dan diorit yang mengandung mineral pirit.Penelitian ini berdasarkan debit air limpasan dan rembesan, area yang tersedia berdasarkan kontur daerah penelitian untuk menentukan lokasi dan desain wetland. Desain wetlandyang diperlukan 4area kompartemen, yaitukompartemen pengendapan, kompartemen oksidasi dan reduksi,kompartemen penyerapan logam terlarutserta kompartemen air baku mutu.Santong 1 Pond seluas 130.818 m2yang akan beralih fungsimenjadi Santong Wetlandsedangkandesain diperlukan luas 61.145m2.Luas Tongoloka Pond seluas153.260 m2yang akan beralih fungsi menjadi Tongoloka Wetlanddenganluas desain 11.080 m2. Tanaman air yang disarankan untuk menyerap logam terlarut Cu, Fe dan Mn adalah tanaman air Typha latifolia, Phragmites australis, Salvinia molesta yang juga bisa diperoleh di sekitar tambangBatu Hijau. Pemilihan pengolahan pasif dengan sistem wetlanddidasarkan pada sifat kimia air, laju aliran air dan topografi lokal serta karakteristik lokasi tambang.Sistem pengelolaan air tambang dibagi menjadi dua arah, yaituke arah Barat air limpasan menuju Santong Wetlandberasal dari limpasan Sejorong Stockpile dan air limpasan Batu Hijau Pit Lake. Aliran air arah Tenggara Batu Hijau menuju ke Tongoloka Wetland berasal dari rembesan Ujat dan Tongoloka Waste Rock Facilitydan Kanloka Wetlandberasal dariKanloka Waste Rock Facility. Keyword: wetland, remediasi pasif, air asam tambang, pascatambang
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keyword: wetland, remediasi pasif, air asam tambang, pascatambang |
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 04 Feb 2021 07:21 |
Last Modified: | 04 Feb 2021 07:21 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/24536 |
Actions (login required)
View Item |