GEOLOGI DAN STUDI FASIES PENGENDAPAN BATUPASIR A DAN BATUPASIR B FORMASI BEKASAP LAPANGAN TIHA CEKUNGAN SUMATRA TENGAH

HARDILES, TITO HAFIZ (2014) GEOLOGI DAN STUDI FASIES PENGENDAPAN BATUPASIR A DAN BATUPASIR B FORMASI BEKASAP LAPANGAN TIHA CEKUNGAN SUMATRA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (88kB) | Preview

Abstract

Lapangan TIHA merupakan salah satu lapangan minyak di Cekungan Sumatera Tengah yang dikelola oleh PT.Chevron Pasific Indonesia, tepatnya di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Penelitian terfokus pada batupasir A dan batupasir B Formasi Bekasap. Data yang tersedia berupa 31 log sumur, 3 batuan inti dari sumur Kota#223, Kota#246 dan Kota#250 dan 1 data biostratigrafi sumur Kota#250. Metode yang digunakan dalam menentukan fasies pengendapan adalah metode pemetaan bawah permukaan. Stratigrafi daerah penelitian didominasi oleh batupasir sedang-halus, batulanau dan batulempung. Struktur sedimen yang berkembang yaitu struktur sedimen masif, flaser, lentikuler, laminasi bergelombang. Umur geologi berdasarkan data sekunder fosil plankton Globigerina ciperoensis berumur N5 dan nanafosil Cyclicargolithus abisectus dengan umur NN1-NN2 adalah Miosen Awal. Fasies pengendapan beserta ciri-ciri dari setiap fasies yang didapatkan antara lain prodelta yang dicirikan oleh litofasies batulempung masif, delta front yang dicirikan oleh litofasies batupasir karbonatan bioturbasi, tidal channel yang dicirikan dengan litofasies batupasir siang-siur, tidal ridge yang dicirikan dengan litofasies batupasir masif, dan mud flat yang dicirikan dengan litofasies batulempung lentikuler. Lingkungan pengendapan berdasarkan asosiasi fasies diinterpretasikan sebagai delta tide dominated. Batas-batas sikuen yang didapat berjumlah 7, dengan 6 system tract antara lain LST 1, TST 1, HST 1, LST2, HST2, dan LST 3. Paleogeografi dibuat berdasarkan system tract yang telah dibagi yaitu pada LST 1 terdapat fasies tidal channel dan tidal ridge, pada TST 1 terbentuk prodelta, pada HST 1 terbentuk delta front dan prodelta, pada LST 2 terdapat fasies tidal channel dan tidal ridge, pada HST 2 terbentuk fasies tidal channel dan tidal ridge, pada TST 3 terbentuk delta front. Geometri masing-masing fasies yaitu, fasies tidal channel memanjang dari arah timur laut-barat daya, geometri fasies tidal ridge oval dengan arah pengendapan dari timur laut-baratdaya, dan geometri fasies delta front dan prodelta adalah melampar.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 25 May 2016 07:09
Last Modified: 25 May 2016 07:09
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2452

Actions (login required)

View Item View Item