Fauzi, Muhammad Iqbal (2020) PENGARUH TIPE DAN JUMLAH SAMBUNGAN TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK BOUGAINVILLE VARIEGATA (Bougainvillea variegata L.). Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK_ MUHAMMAD IQBAL FAUZI_ 134160206.pdf Download (17kB) | Preview |
Preview |
Text
COVER_ MUHAMMAD IQBAL FAUZI_ 134160206.pdf Download (91kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI_ MUHAMMAD IQBAL FAUZI_ 134160206.pdf Download (24kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA_MUHAMMAD IQBAL FAUZI_134160206.pdf Download (99kB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBAR PENGESAHAN_ MUHAMMAD IQBAL FAUZI.pdf Download (503kB) | Preview |
Text
MUHAMMAD-IQBAL-FAUZI-134160206-SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Dibimbing oleh:
Ir. Heti Herastuti, MP. dan Ir. Tutut Wirawati, M.Si.
ABSTRAK
Salah satu inovasi untuk meningkatkan hasil tanaman hias bougenville dengan
dilakukannya grafting atau sambung pucuk serta menggunakan jumlah dan tipe
sambungan yang berbeda. Tujuan penelitian adalah Mengkaji adanya interaksi antara
jumlah sambungan dalam satu tanaman dengan tipe sambungan terhadap
pertumbuhan sambung pucuk bougenville. Penelitian dilaksanakan di Kebun
Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada
bulan Desember 2019 sampai Februari 2020. Metode penelitian menggunakan
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), yang terdiri dari dua faktor. Faktor
pertama adalah tipe sambungan terdiri atas tiga taraf yaitu tipe sambung sisip(T1),
celah (T2), dan canggap(T3). Faktor kedua adalah jumlah sambungan dalam satu
tanaman terdiri atas tiga taraf yaitu jumlah satu (J1), jumlah dua(J2), dan jumlah
tiga(J3). Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan tipe
sambung canggap dan jumlah tiga sambungan pada parameter jumlah daun 4 MSS.
Tipe sambungan memberikan hasil yang berbeda-beda tiap paramerter. Perlakuan tipe
sambung sisip (T1) dan tipe sambung celah (T2) nyata lebih baik dibandingkan
dengan perlakuan yang lain pada parameter jumlah tunas 8 MSS, panjang tunas 4
MSS, jumlah daun 8 MSS dan presentase keberhasilan. Perlakuan tipe sambung sisip
(T1) nyata lebih baik dibandingkan perlakuan yang lain pada parameter panjang tunas
8 MSS, diameter tunas 4 dan 8 MSS. Jumlah sambungan memberikan hasil yang
berbeda-beda tiap parameter. Perlakuan jumlah tiga sambungan (J3) nyata lebih baik
dibandingkan dengan perlakuan lain pada parameter jumlah tunas 4 dan 8 MSS.
Perlakuan jumlah dua sambungan (J2) dan jumlah tiga sambungan (J3) nyata lebih
baik dibandingkan dengan perlakuan lain pada parameter jumlah daun 8 MSS.
Kata kunci : Bougenville, Tipe sambungan, Jumlah sambungan
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dibimbing oleh: Ir. Heti Herastuti, MP. dan Ir. Tutut Wirawati, M.Si. ABSTRAK Salah satu inovasi untuk meningkatkan hasil tanaman hias bougenville dengan dilakukannya grafting atau sambung pucuk serta menggunakan jumlah dan tipe sambungan yang berbeda. Tujuan penelitian adalah Mengkaji adanya interaksi antara jumlah sambungan dalam satu tanaman dengan tipe sambungan terhadap pertumbuhan sambung pucuk bougenville. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Desember 2019 sampai Februari 2020. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah tipe sambungan terdiri atas tiga taraf yaitu tipe sambung sisip(T1), celah (T2), dan canggap(T3). Faktor kedua adalah jumlah sambungan dalam satu tanaman terdiri atas tiga taraf yaitu jumlah satu (J1), jumlah dua(J2), dan jumlah tiga(J3). Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan tipe sambung canggap dan jumlah tiga sambungan pada parameter jumlah daun 4 MSS. Tipe sambungan memberikan hasil yang berbeda-beda tiap paramerter. Perlakuan tipe sambung sisip (T1) dan tipe sambung celah (T2) nyata lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain pada parameter jumlah tunas 8 MSS, panjang tunas 4 MSS, jumlah daun 8 MSS dan presentase keberhasilan. Perlakuan tipe sambung sisip (T1) nyata lebih baik dibandingkan perlakuan yang lain pada parameter panjang tunas 8 MSS, diameter tunas 4 dan 8 MSS. Jumlah sambungan memberikan hasil yang berbeda-beda tiap parameter. Perlakuan jumlah tiga sambungan (J3) nyata lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain pada parameter jumlah tunas 4 dan 8 MSS. Perlakuan jumlah dua sambungan (J2) dan jumlah tiga sambungan (J3) nyata lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain pada parameter jumlah daun 8 MSS. Kata kunci : Bougenville, Tipe sambungan, Jumlah sambungan |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 27 Jan 2021 03:03 |
Last Modified: | 16 Jan 2023 08:02 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/24411 |
Actions (login required)
View Item |